BANDA ACEH – Di usia ke 75 tahun Indonesia merdeka, Pertamina terus berjuang melebarkan akses energi hingga ke seluruh pelosok negeri. Aceh menjadi provinsi ke-20 yang menghadirkan Pertashop.
Adalah Gampong Seureuke di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, yang menjadi lokasi perdana hadirnya Pertashop besutan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I. Di Kabupaten Aceh Utara terdapat sembilan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namun, tak semua SPBU dapat menjangkau wilayah pelosok.
"Pertashop merupakan lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) resmi Pertamina berskala kecil. Dibangun dan dioperasikan untuk melayani kebutuhan warga yang berada di pelosok. Berbeda dengan pengecer BBM tak resmi, Pertashop disuplai langsung oleh Pertamina," ujar Unit Manager Communication, Relation, & CSR MOR I M. Roby Hervindo.
Pertashop Gampong Seureuke sudah beroperasi sejak 15 Agustus. Menyediakan Pertamax dengan harga sama seperti di SPBU, yaitu Rp. 9.000 per liter. Ke depan, tambah Roby, Pertamina menargetkan tambahan 19 lokasi Pertashop di Aceh. Tersebar di Kabupaten Aceh Utara, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Nagan Raya.
Keberadaan Pertashop, dapat mendongkrak perekonomian lokal. Karena Pertashop dikerjasamakan dengan pengusaha lokal dan/atau BUMDes.
Geuchik Aziz Rusmono, pengelola Pertashop di Gampong Seureuke, menyampaikan, "Adanya Pertashop disini, menambah penghasilan BUMDes. Juga membuat warga dapat menikmati BBM dan Elpiji berkualitas dengan harga yang sama seperti warga di kota," ujarnya.
Selain Pertamax, Pertashop juga menyediakan produk unggulan Pertamina yang lain seperti Bright Gas dan Pelumas.
Di Aceh sendiri, konsumsi BBM berkualitas terus mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Seperti Pertamax Turbo yang meningkat 23 persen, Pertamax naik 9 persen dan Pertalite 8 persen. Konsumsi Pertamina Dex juga mengalami peningkatan dibanding bulan lalu sebesar 44 persen dan untuk Dexlite meningkat 26 persen.
Di sektor elpiji, antusiasme masyarakat Aceh dalam penggunaan elpiji nonsubsidi Bright Gas juga terus mengalami peningkatan. Varian 12 Kg konsumsinya naik mencapai 57 persen. Sedangkan Bright Gas 5,5 Kg turut meningkat 23 persen, berbanding bulan sebelumnya.
“Melihat animo warga Aceh yang begitu besar akan penggunaan Elpiji nonsubsidi Bright Gas. Bekerja sama dengan Pemerintah setempat, melalui Program Pinky Movement, juga melahirkan program Gampong Pinky. Yaitu seluruh masyarakat Gampong Seureuke akan dan siap beralih dari LPG 3 Kg ke Bright Gas,” lanjut Roby.
“Harapan kami, hadirnya Pertashop akan terus mempermudah akses masyarakat atas energi berkualitas. Serta meningkatkan perekonomian lokal Aceh," tutup Roby. *MOR I/HM