Indonesia kini sedang menghadapi kondisi yang sama dengan ratusan negara lain, yaitu menanggulangi pandemi COVID-19. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan melalui situs www.covid19.go.id mencatat 6.760 kasus terkonfirmasi dengan 5.423 orang dirawat, 590 orang meninggal, dan 747 orang sembuh dari serangan virus corona tersebut.
Semua pihak bergerak, bahu-membahu berupaya maksimal memutus rantai penyebaran virus ini dengan berbagai cara. Dalam empat bulan terakhir, tim medis dan paramedis lah yang berada di garis terdepan penanganan COVID-19. Tanggung jawab dan rasa kemanusiaan kepada pasien membuat mereka tetap harus menjalankan tugas, meski risiko besar terinfeksi virus COVID-19 menghantuinya setiap hari.
Salah satu tim medis yang menangani langsung pasien COVID-19 adalah dr. Karunia Ayu Permatasari yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Baginya, menangani pasien COVID-19 adalah salah satu bentuk komitmennya sebagai tenaga medis yang bertugas menyembuhkan pasien, apa pun risiko yang dihadapi.
“Yang terpenting, sebagai tim medis kita harus waspada. Dengan kewaspadaan tersebut, kita mempersiapkan mental karena kontak langsung dengan pasien sehingga memiliki risiko lebih besar dibandingkan yang lain,” ujarnya.
Selain menyiapkan mental, berserah diri kepada Allah swt dengan terus berdoa juga menjadi senjata andalan wanita yang biasa dipanggil Cory tersebut.
Tim medis dan paramedis yang solid juga sangat diperlukan. Ia merasa beruntung karena dikelilingi oleh rekan sejawat yang profesional dan sama-sama bersemangat dalam menghadapi pandemi ini.
Dukungan keluarga juga menjadi salah satu faktor penyemangat bagi dirinya dalam menjalankan tugas mulia ini. “Tadinya keluarga juga sempat khawatir. Namun, mereka mereka memahami kondisi saat ini. Mereka bantu doa dan menyemangati saya untuk menjalani tugas dengan baik. Keluarga berpesan agar saya selalu berdoa dan menjaga diri, serta bekerja dengan semangat, tidak boleh mengeluh karena pasien membutuhkan bantuan kami,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat RSPP ini selalu berusaha memotivasi pasien COVID-19. “Dalam sakit yang diderita pasien, kita juga harus dapat menghibur mereka, menularkan energi positif agar mereka bersemangat untuk sehat kembali,” ujar wanita berusia 30 tahun tersebut.
Cory menambahkan, untuk melindungi pasien lain yang belum terinfeksi virus corona, salah satu cara yang dilakukan tim medis adalah sesegera mungkin memulangkan pasien yang tak berkaitan dengan COVID-19. “Tujuannya agar tidak ada pasien yang tertular virus corona di rumah sakit,” jelasnya.
Untuk memutus rantai penyebaran virus ini, Cory berpesan kepada masyarakat yang masih diberi nikmat sehat hingga hari ini agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. “Ikuti aturan yang telah ditetapkan Pemerintah untuk tetap di rumah serta menjaga jarak sosial dan fisik agar wabah ini cepat berlalu dan kita bisa kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya,” ujarnya.*HM