Jakarta - Sejumlah diplomat senior RI dan diplomat asing yang mengikuti program Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan IV Kementerian Luar Negeri RI, mengunjungi Pertamina dan diterima Institutional Relations Manager Noviandri di Executive Lounge pada Kamis (27/4). Delegasi Sesdilu dipimpin oleh Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) DR. Nana Yuliana. Program ini diikuti 38 partisipan, termasuk para diplomat asing dari negara sahabat, seperti Maroko, Suriname, Tunisia, Namibia, Bangladesh, Mozambik, Ethiopia, Irak, Pakistan, South Africa.
Noviandri dalam sambutannya menyatakan dua poin penting dalam kunjungan ini. Pertama, Pertamina ingin berbagi informasi mengenai bisnis energinya. “Apalagi tentang energy diplomacy from business perspective, yang nantinya bisa dijadikan ajang promosi untuk Pertamina,” kata Noviandri.
Pertamina juga ingin mendapat masukan dari para diplomat tentang posisi Pertamina di dunia internasional, apalagi program ini diikuti beberapa diplomat asing.
Sementara itu, Nana Yuliana menyatakan penting bagi para diplomat Indonesia mengenal Pertamina, BUMN yang berbisnis dalam bidang energi. “Ini menjadi salah salah satu tanggung jawab kita semua, terutama dalam hal menjamin ketahanan energi. Apalagi saat ini Indonesia sudah berada di luar OPEC,” katanya.
Karenanya, penting bagi para diplomat untuk menjalankan diplomasi energi agar Indonesia bisa terus mengamankan pasokan energinya.
Menurut VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, kunjungan ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui bagaimana kebijakan energi Indonesia, seperti mengenai supply and demand bahan bakar minyak Indonesia, eksplorasi dan produksi di hulu, dan juga bagaimana kalau terjadi konflik.
Adiatma menegaskan, alasan Pertamina dikunjungi oleh para diplomat senior ini adalah karena faktor pentingnya posisi Pertamina dalam eksplorasi di sektor hulu dan distribusi di sektor hilir. “Pertamina berhubungan sangat dekat dengan Kementerian Luar Negeri, terutama untuk mengurus lapangan-lapangan minyak kita yang berada di luar negeri,” paparnya.
Dia pun berharap para diplomat dapat mempromosikan Pertamina di negara tujuan penempatan, atau di negara asal untuk para diplomat asing. Acara diisi dengan presentasi mengenai bisnis Pertamina di sektor energi oleh Zainal Abidin dari fungsi Stakeholder Relations.•URIP