JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin keberlanjutan di Indonesia dengan meraih Peringkat A+ dalam studi Laporan Keberlanjutan 2023 yang dilakukan oleh Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) dan Moores Rowland. Pengakuan ini diumumkan dalam acara “Human Rights Day: The Launch of Study of the 2023 Sustainability Reports of Publicly Listed Companies in Indonesia” yang diselenggarakan oleh FIHRRST, pada Selasa, 10 Desember 2024.
Pengakuan ini menegaskan komitmen PGE untuk tidak hanya menyediakan energi bersih yang andal tetapi juga memastikan operasionalnya mematuhi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan yang sejalan dengan kriteria Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/2017 serta standar Global Reporting Initiative (GRI). Dengan pencapaian ini, PGE semakin menunjukkan perannya sebagai perusahaan publik yang mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan, sosial, tata kelola (ESG), dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam menciptakan praktik keberlanjutan yang terintegrasi dengan nilai-nilai HAM, PGE telah mengimplementasikan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah penerapan Respectful Workplace Policy yang dikeluarkan oleh Direksi untuk menciptakan budaya kerja yang inklusif, menghargai keberagaman, dan mendorong kolaborasi antar pegawai. Kebijakan ini dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan seluruh karyawan bekerja dalam lingkungan yang menghormati nilai-nilai keberagaman.
Selain itu, PGE juga memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan karyawan melalui berbagai inisiatif. Beragam komunitas pekerja, mulai dari komunitas hobi, keagamaan, hingga kelompok pekerja perempuan Pertamina bernama PERTIWI, telah dibentuk untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin (Medical Check-Up) juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk memastikan kesehatan fisik dan mental seluruh karyawannya.
PGE juga menonjol dalam membangun hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan. Kebebasan berserikat yang dijamin melalui pengakuan terhadap Serikat Pekerja PGE (SP PGE) menjadi salah satu pilar tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab. Proses perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan SP PGE dilakukan secara transparan dengan semangat saling menghormati.
Vice President Human Capital & Business Support PGE, Elvie Qorina yang hadir menerima penghargaan menyampaikan, “Rating A+ yang kami terima ini adalah refleksi dari kerja keras seluruh Perwira PGE dalam menerapkan praktik keberlanjutan khususnya pada aspek Human Right dengan sebaik-baiknya melalui penerapan Respectful Workplace Policy, menjaga employee wellbeing melalui komunitas hobi, keagamaan dan pemberdayaan perempuan, serta menjamin freedom of association bagi pekerja melalui pengakuan Serikat Pekerja dan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)."
Sebagai salah satu perusahaan publik yang meraih peringkat tertinggi, pengakuan ini menjadi bukti nyata komitmen PGE dalam menerapkan prinsip keberlanjutan yang mengintegrasikan nilai-nilai ESG termasuk dalam penghormatan terhadap HAM.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, turut menegaskan pentingnya pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus memimpin perubahan positif di industri energi dan mendukung target transisi energi bersih nasional. “Laporan Keberlanjutan kami adalah cerminan dari tekad PGE untuk terus memimpin perubahan positif, tidak hanya bagi industri energi tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Pencapaian ini memperkuat motivasi kami untuk terus memberikan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan, melindungi HAM, dan mendukung transisi energi yang lebih bersih,” ujar Julfi.
FIHRRST bersama Kedutaan Besar Belgia, menggarisbawahi pentingnya integrasi due diligence HAM dalam laporan keberlanjutan perusahaan. Studi ini menyoroti bagaimana perusahaan publik di Indonesia, termasuk PGE, mengadopsi prinsip HAM dalam mendukung Strategi Nasional Bisnis dan HAM (STRANAS BHAM) dan target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Acara penghargaan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Pendiri dan Chairman FIHRRST Marzuki Darusman dan Duta Besar Belgia untuk Indonesia Frank Felix yang menekankan pentingnya pelaporan keberlanjutan yang menyertakan HAM sebagai landasan tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab.*SHPNRE-PGE