PGE Raih Peringkat Tertinggi ke-2 dalam Penilaian ESG Sustainable Fitch

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) terus berupaya untuk mengintegrasikan dan mengimplementasikan kebijakan perusahaannya sehingga selaras dengan ESG (Environmental, Social, & Governance).

Hal ini dibuktikan dengan diraihnya tingkat tertinggi ke-2 dari skala 1--5 dengan 1 sebagai peringkat yang terkuat dalam Assesment ESG oleh Sustainable Fitch. PGE dinilai menggunakan metodologi Peringkat ESG milik Fitch, di mana PGE memperoleh skor 77 dari 100, menunjukkan kinerja ESG yang baik.

Sepanjang tahun 2022, PGE telah melaksanakan 2 Assesment ESG, yang pertama assesment dari Sustainalytics dengan hasil yang sangat baik (Negligible Risk), kemudian assesment yang terakhir adalah dari Sustainable Fitch.

Sustainable Fitch adalah divisi dari perusahaan layanan informasi keuangan Fitch Solutions yang bertugas untuk memberikan penilaian objektif dan menyeluruh atas kinerja ESG untuk semua kelas aset secara global. ESG mempertahankan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola, serangkaian faktor non-keuangan yang mencerminkan dampak entitas atau transaksi pada hal-hal tersebut dan menunjukkan kredensial keberlanjutan mereka kepada stakeholder utama.

Sustainable Fitch memandang aktivitas panas bumi PGE sebagai sesuatu yang positif dari perspektif lingkungan. Emisi siklus hidup dari tiga area kerja panas bumi terbesar PGE – Kamojang, Lahendong dan Ulubelu, yang bersama-sama menyumbang 88,4% dari volume produksinya pada tahun 2021 – lebih rendah dari ambang taksonomi UE sebesar 100gCO2e/kWh untuk aktivitas produksi panas bumi. Ini berarti sebagian besar omset perusahaan selaras dengan taksonomi.

Direktur Utama PGE, Ahmad Yuniarto (AY) di dalam sambutannya dalam acara ESG Apreciation Day (21/12/2022) mengatakan, penguatan kerangka ESG adalah salah satu langkah perusahaan untuk menjadi lebih baik lagi dan supaya kita bisa mendapatkan input dari sudut pandang dan metode yang berbeda.

"Kita memerlukan penilaian dari pihak lain seperti Sustainable Fitch supaya mengurangi blank spot di pihak kita,"ucap AY.

Menurut AY, rating ESG hanya langkah awal. "What is beyond ESG? Ini bagian dari kredibilitas kita. Yang utama adalah bagaimana kita bisa mengintegrasikan ESG di dalam proses bisnis dan di dalam keseharian kita. Ini adalah komitmen kita dalam merawat bumi, dan mewariskan bumi ke generasi yang akan datang dengan kondisi yang lebih baik lagi," tegasnya.

AY juga mengucapkan selamat kepada para tim ESG atas pencapaian PGE dalam meraih peringkat terbaik ke-2 dalam penilaian ESG oleh Sustainable Fitch. "Apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras, pemikiran, dan kontribusinya. Let’s continue our work, let’s continue our journey, lets find and create a bigger story for Pertamina and our Country," tutup AY.

PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar +1,8GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.*SHPNRE-PGE

Share this post