Semarang -Pertamina EOR Meeting (PEM) 2017 dilaksanakan pada 7 - 10 Maret 2017, di Hotel Patra Jasa Semarang, dengan tema “Kegiatan Waterflood Menuju EOR”. Pada ajang PEM 2017, PHE berhasil menjadi juara presenter terbaik untuk paper yang berjudul “Smart Water EOR Effect in Preserved Sandstone Reservoir Cores, Comparison between Sea Water and Low Salinity Brines at 136oC” yang dipresentasikan oleh Farasdaq Sajjad dari PHE ONWJ.
Smart Waterflooding merupakan metode penginjeksian air dengan merubah komposisi ion-ion terlarut dalam air yang diinjeksikan sehingga dapat merubah sifat kebasahan (wettability batuan). Perubahan wettability batuan akan mempengaruhi jumlah minyak yang dapat terproduksi dari reservoir.
Dalam studi laboratorium yang dilakukannya saat menempuh pendidikan pasca sarjananya di Norwegia, Farasdaq membandingkan recovery factor minyak antara injeksi air dengan air laut dan low salinity water pada shaly-sand reservoir. Hasilnya adalah injeksi dengan low salinity air dapat meningkatkan perolehan minyak sebesar 12% dibandingkan dengan injeksi dengan air laut.
Injeksi dengan low salinity brine pada shaly-sand reservoir ini juga mengurangi potensi terjadinya masalah scale (pengendapan mineral) yang dapat merusak formasi. Smart waterflooding juga relatif mudah diterapkan, murah, dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode EOR lainnya.
Penelitian dan penerapan smart waterflooding ini telah dilakukan di beberapa lapangan di luar negeri seperti Norwegia, UK, Inggris, USA, dan beberapa negara di Afrika.•Bengky/PHE