PHE Nunukan Company Ajak Warga Olah Hasil Tangkapan Tak Bernilai

PHE Nunukan Company Ajak Warga Olah Hasil Tangkapan Tak Bernilai

17-PHE_resizeBUNYU - PHE Nunukan Company (PHE NC) bekerja sama dengan Fa­kultas Perikanan & Kelautan Universitas Borneo Tarakan (FPIK UBT) dan Aso­siasi Masyarakat Perikanan & Kelautan Pulau Bunyu, mengadakan pelatihan Diversifikasi Hasil Olahan Tangkap Sam­pingan pada 11-12 Juli 2017. Ber­tempat di Aula PKK Bunyu Barat, pelatihan ini diikuti oleh 35 orang per­wakilan dari PKK di Pulau Bunyu, Asosiasi Masyarakat Perikanan & Kelautan Pulau Bunyu, dan Muspika Pulau Bunyu.

 

Pelatihan Diversifikasi Hasil Olahan Tangkap Sampingan merupakan hasil dari penjajakan kebutuhan atas potensi lokal yang ada di Pulau Bunyu, yang terletak di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Pulau ini memiliki potensi perikanan yang sangat melimpah. Kegiatan penangkapan ikan di Perairan Bunyu telah lama dila­kukan secara terus menerus oleh nelayan setempat, membuat daerah tersebut menjadi tempat penting sebagai sumber pendapatan nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Secara umum diketahui hampir semua kegiatan perikanan tangkap menghasilkan hasil tangkapan sam­pingan (by catch) dan tidak bernilai ekonomis sehingga langsung dibuang ke laut (discard). Hasil tangkapan ne­layan baik by catch dan discard selama ini sangat kurang pemanfaatannya se­hingga memiliki nilai jual yang sangat rendah. Oleh karena itu, perlu ada upaya pemanfaatan hasil tangkapan by catch dan discard tersebut menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

 

Dekan FPIK UBT Rukisah, S.Pi, MP, Ph.D menyampaikan harapannya, pelatihan ini dapat menambah wawasan dan keterampilan para nelayan khu­susnya pengolahan berbahan dasar hasil tangkapan sampingan.  “Terlebih saat ini hasil tangkapan sampingan masih dipandang sebelah mata karena tidak bisa dijual,” ujarnya.

 

Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini tidak hanya diisi dengan pem­berian materi namun juga praktik de­ngan membuat beberapa ragam makanan berbahan dasar ikan, seperti nugget atau bakso. Peserta pelatihan ju­ga dibekali ilmu desain produk dan p­e­nge­masan makanan yang sesuai stan­dar.

 

“Kami sangat berbahagia dengan adanya pelatihan ini. Pelatihan ini membuka wawasan kami, bahwa hasil tangkap sampingan apabila diolah dan dikemas secara baik bisa berpeluang untuk dijual,” ujar Hamsah, mewakili Asosiasi Masyarakat Perikanan dan Kelautan Pulau Bunyu.

 

Program pelatihan ini juga selaras dengan program PT Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field dan Tarakan Field. Rencananya pada 2018, akan dibuat outlet yang diisi produk-produk binaan Pertamina Wilayah Kaltara.

 

 

“Harapan kami, pembekalan penge­tahuan tentang pengolahan ikan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat. Semoga produk hasil olahan dari Pulau Bunyu yang kita inisiasi sekarang ini dapat dipasarkan di Tarakan sehingga dapat me­nambah penghasilan masyarakat Pu­lau Bunyu,” pungkas Manager CSR PT Pertamina Hulu Energi Sudaryoko.

 

Dalam kesempatan yang sama, PHE NC juga menyerahkan bantuan kepada Asosiasi Masyarakat Perikanan dan Kelautan Pulau Bunyu berupa alat pe­misah daging dan tulang (fish meat bone separator), alat pengemasan (vacuum sealer) dan printer plastik kemasan (sablon). Tindak lanjut dari kegiatan pela­tihan ini yang sedang dipersiapkan ialah studi banding dari perwakilan peserta ke pro­gram unggulan pengolahan hasil laut AP PHE di wilayah lainnya.•PHE

Share this post