KARAWANG - Belasan keluarga yang tinggal di bibir pantai Cemara Jaya direlokasi sementara oleh PHE ONWJ, pada Kamis (12/9). Relokasi ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada warga terdampak insiden sumur YYA-1 yang rumahnya terkena banjir rob ketika musim angin darat tiba seperti saat ini.
Abdullah Syafi'i, salah seorang warga terdampak yang ikut relokasi hari ini mengaku senang saat ditawari relokasi. Meskipun hanya sementara, hal tersebut merupakan sebuah itikad baik perusahaan yang harus disambut baik pula.
"Ini merupakan sebuah upaya yang baik dari Pertamina. Bagi saya, kesehatan keluarga sangat penting apalagi saya memiliki dua anak yang masih kecil," ujar pria yang berprofesi sebagai nelayan tangkap tersebut.
Ia juga menyarankan kepada warga lainnya yang telah ditawari relokasi untuk turut pindah sementara hingga proses penanganan oil spill di sekitar rumah segera selesai.
"Kami berharap warga yang sudah terdata dan memiliki wanita hamil, anak-anak balita, anak-anak kecil dan lansia dapat turut pindah. Karena banjir rob yang masuk ke rumah dan mengandung ceceran minyak sangat berpengaruh bagi kesehatan mereka di kemudian hari." tambah syafi'i.
Selain Syafi'i, Yaman sebagai warga terdampak juga menerima tawaran relokasi. Menurutnya, memang lebih baik pindah sementara karena alasan kesehatan.
"Saya memiliki anak-anak dan ibu yang harus dipindahkan segera karena alasan kesehatan. Terimakasih Pertamina sudah memikirkan hal ini," kata Yaman.
Hingga saat ini sudah 16 keluarga yang direlokasi dari wilayah terdampak, sebagai prioritas wilayah tersebut ialah Desa Cemara Jaya dan masih dilakukan secara bertahap, meskipun banyak juga warga yang menolak dengan berbagai alasannya.*HM