JAKARTA – Meski dalam kondisi pandemi COVID-19, kegiatan operasional PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE OWNJ) di lapangan tetap berjalan dengan baik.
“Kegiatan kami tetap berjalan seperti sebelumnya. Tentu ada penyesuaian sistem kerja untuk menghadapi pandemi COVID-19, seperti pergantian pekerja yang bertugas di lapangan yang biasanya berlangsung setiap 12 hari sekali, kami perpanjang menjadi 28 hari sekali, “ ujar Cosmas Supriatna, GM PHE ONWJ.
Cosmas menambahkan, hal ini dilakukan sebagai antisipasi untuk mengurangi mobilitas pekerja saat pergantian pekerja di lapangan sehingga penularan virus dapat diminimalisasi. Upaya lainnya berupa pengecekan kesehatan pekerja saat pergantian pekerja untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat sebelum memasuki lokasi kerja.
Saat ini PHE ONWJ mengelola 11 flow station offshore, satu rig pengeboran, dua lift barge well service dan lima lapangan onshore. Dalam kondisi normal, aktivitas operasional didukung sekitar 1.200 pekerja. "Saat ini kami kurangi menjadi sekitar 970 pekerja sebagai upaya menerapkan physical distancing di tempat kerja," jelas Cosmas.
PHE ONWJ juga melakukan sterilisasi kapal Crew-Change dengan menggunakan disinfektan dan para pekerja harus memakai masker secara konsisten. "Untuk pengiriman barang-barang penunjang operasi maupun stok makanan, dipastikan tetap berjalan dengan baik dan dalam keadaan bersih sesuai standar food safety," jelasnya.
Hingga saat ini, target produksi PHE ONWJ masih sesuai dengan RKAP dan terus berupaya memenuhi target APBN meskipun lebih besar dari target RKAP yang diajukan. Baru-baru ini PHE ONWJ melakukan pengeboran sumur FK-1 dengan hasil yang cukup positif.
“Bekerja dalam kondisi seperti ini tentu tidak mudah dan berisiko tinggi. Namun ini adalah tanggung jawab kami demi ketahanan energi negeri,” pungkasnya.*PHE