Pertamina International Timor S.A. (PITSA) resmi diluncurkan pada Kamis (11/2), di Timor Leste. Sebelumnya, Indonesia memasok kebutuhan energi Timor Leste melalui organisasi Marketing Representative Timor Leste (MRTL) PT Pertamina.
TIMOR LESTE - Peluncuran PITSA masih terkait dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Timor Leste pada akhir bulan Januari lalu. Dalam kunjungan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia selalu menjadi bagian dan mitra pembangunan di Timor Leste.
Pada acara yang digelar di Dili tersebut, hadir Ibu Negara Republik Demokratik Timur Leste (RDTL) Isabel da Costa Ferreira, Duta Besar RI untuk Timor Leste Primanto Hendrasmoro, Direktur PITSA Agus Dwi Jatmiko berikut staf PITSA dan Kedubes RI. Sementara dari para perwakilan Pemegang Saham, hadir Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Gandhi Sriwidodo, Direktur Utama Pertamina Retail Toharso, serta CEO 4-Consortio Timor Progresso Adolfo Antonio Belo.
Timor Leste mempunyai syarat, kepesertaan saham lokal lima persen bagi perusahaan asing yang akan menanamkan modalnya di Timor Leste. PITSA yang berdiri pada 1 November 2015 di Jakarta mempunyai komposisi saham Pertamina Patra Niaga sebesar 50 persen, Pertamina Retail 45 persen, dan 4-CTP 5 persen. Pemilik saham 4-CTP atau 4-Consortio Timor Progresso berasal dari Timor Leste.
Rata-rata pasokan bensin oleh PITSA di Timor Leste sebesar 2.500 kiloliter per bulan. Sedangkan Elpiji mencapai 65 ton per bulan. Angka ini setara dengan 60 persen penguasaan pasar. Sementara, pasokan Avtur oleh PITSA sebesar 335 kiloliter. Angka ini ekuivalen dengan penguasaan 60 persen pasar. Untuk Solar, dalam sebulan PITSA memasok bahan
bakar tersebut sebanyak 8.700 kiloliter per bulan.•PERTAMINA PATRA NIAGA