JAKARTA – Fungsi Corporate Shared Service (CSS) Pertamina kembali menerima kunjungan dari PT PLN (Persero) dalam rangka melakukan benchmark terkait bagaimana penerapan ICT (Information Communication Technology) di Pertamina.
Rombongan yang diketuai Senior Manager IT Planning PLN, Mawardi Mansyur beserta jajaran fungsi IT PLN diterima oleh VP IT Solution Pertamina, Bambang Rudi dan tim manajemen fungsi CSS Pertamina di ruang rapat C Gedung Annex Kantor Pusat Pertamina, Selasa (17/2).
Banyak hal yang disampaikan dalam kesempatan benchmark tersebut diantaranya yaitu terkait IT Service Management, pengelolaan proyek di CSS oleh fungsi Business Demand, Layanan infrastruktur IT sebagai penunjang sentralisasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) Pertamina serta keorganisasian di fungsi IT Pertamina.
VP IT Solution Pertamina, Bambang Rudi mengatakan bahwa dalam benchmark ini, Pertamina tidak hanya berbagi pengalamannya kepada PLN, namun pihaknya juga melakukan diskusi dua arah dengan menggali lebih dalam lagi untuk mengetahui kekurangan yang ada di ICT Pertamina sehingga ke depan bisa dilakukan perbaikan.
“Dari sisi tata kelola Pertamina dari sisi ICT service provider sudah banyak melakukan banyak hal bagaimana melakukan proses ICT. Tapi tentu saja kita melihat peluang-peluang lebih lanjut, yaitu bagaimana kita bisa meng-improve layanan khususnya bagaimana kita kita menjamin kualitas yang kita deliver bisa lebih baik lagi untuk ke depannya,” ungkap Bambang.
Sementara itu Senior Manager IT Planning PLN, Mawardi Mansyur mengungkapkan rasa kepuasannya setelah melakukan benchmark ke Pertamina. Menurutnya banyak manfaat dan pengetahuan yang bisa menjadi bahan untuk perbaikan implementasi IT di sisi pengelolaan baik SDM-nya maupun tata kelolanya.
“Yang menjadi dasar kami di IT adalah cost efektif, seperti halnya yang sudah berjalan di Pertamina menjadi bekal kami untuk memperbaiki dari sistem IT yang sudah ada di PLN. Harapannya ke depan IT akan menjadi driver terhadap bisnis PLN karena sekarang IT hanyalah sebagai supporting dari bisnis PLN,” kata Mawardi.•IRLI