Blora - “Sampai saat ini kita sudah mendekati progress sampai 50%, pembangunan Central Processing Center (CPP) ini, dimana proyek ini kita harapkan bisa selesai tahun 2013 sesuai jadwal.”
Demikin dikatakan oleh GM Pertamina EP Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Dody Sasongko kepada wartawan , awal November lalu. Sebanyak 17 awak media cetak dan elektronik dari Jakarta mengunjungi desa Gundih, Kabupaten Blora, untuk melihat kemajuan pembangunan CPP yang merupakan bagian penting dari Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ).
PPGJ dikelola oleh Pertamina EP untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Pemanfaatan gas dari area Gundih ini memberikan potensi efisiensi biaya bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik mencapai Rp 21,4 Triliun dalam jangka 12 tahun. “Penghematan atau efisiensi energi ini diperoleh karena keunggulan gas dibandingkan BBM itu hampir 26,3 kali, lebih unggul gas dibandingkan BBM,” lanjut Dody. “Oleh karena itu Pertamina EP ini sudah punya kontribusi ke depan, dalam hal eifisensi energi, khususnya supply gas ke PLN dengan nilai rata-rata per hari sekitar Rp 5,4 Miliar, atau selama umur proyek yang 12 tahun, menjadi Rp 21,4 Triliun.”
CPP yang sedang dalam penyelesasian akhir, rencananya akan menjadi fasilitas pemrosesan gas dari struktur Kedungtuban, Randublatung dan Kedunglusi di Area Gundih Kabupaten Blora dengan kapasitas proses 70 MMSCFD. Selanjutnya, gas nett pasca pemrosesan sebesar 50 MMSCFD akan dilairkan ke PLTGU Tambak Lorok denan masa kontrak 12 tahun. Gas akan dialirkan melalui pipa oleh PT Sumber Petrindo Perkasa selaku buyer (pembeli).
Proyek Pengembangan Gas Jawa berawal dari penemuan cadangan gas pada struktur Kedungtuban, Randublatung dan Kedunglusi di Blora, Jawa Tengah. Total cadangan dari ketiga struktur ini adalah 436 TCF. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan, memproses dn memproduksikan gas di area Gundih sesuai dengan keekonomian lapangan, agar siap dijual ke konsumen dengan volume 50 MMSCFD dengan jadwal onstream pada tahun 2013.
Dalam pembangunan CPP, Pertamina EP bekerjasama dengan konsosrsium PT Inti Karya Persad Teknik (IKPT) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan CPP dengan nilai kontrak sekitar 120 juta dollar AS. Proyek dimulai pada 1 Juli 2011, dan diharapkan selesai pada 1 Juli 2013.