BANYUASIN – Di tengah melonjaknya kebutuhan Liquid Petroleum Gas (LPG/Elpiji) untuk memenuhi kebutuhan domestik, kehadiran kilang PT Perta–Samtan Gas diharapkan mampu mengurangi impor LPG yang terus membengkak. Kilang hasil patungan antara PT Pertamina Gas (66%) dan Samtan Co dari Korea (34%) ini memiliki kapasitas produksi 710 MT per hari, kondesat 2.299 barel per hari, dengan bahan baku gas 250 MMSCFD dari Pertamina EP Sumatera dan beroperasi sejak tahun 2013.
Menurut Direktur Utama PT Pertamina Gas, Hendra Jaya di sela-sela kunjungannya ke LPG Plant yang berlokasi di Siegerong, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (9/5), produksi LPG ini akan memperkuat bisnis pemrosesan gas Pertagas, sebagai induk Perta-Samtan. Target 2014, bisnis pemrosesan gas milik Pertagas ini akan meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 450 ton per hari. Saat ini bisnis pemrosesan gas telah menghasilkan produk LPG, Natural Gas Liquids (NGL), Compressed Natural Gas (CNG ) dan Regasifikasi.
Sementara itu Direktur Operasional PT Perta-Samtan, Budi Yana menjelaskan, tahun 2013 kilang ini telah mampu memproduksi 123.800 Metrik Ton LPG dan memasok kebutuhan LPG di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya. “Target kami 2014, akan memasok kebutuhan LPG domestik sebesar 204.000 MT,” tegasnya.
Saat ini produksi LPG Perta-Samtan Gas telah mampu memenuhi kebutuhan daerah lain seperti Kalimantan, Lampung dan Jambi. Pencapaian tersebut merupakan harapan baru bagi Pemerintah yang akan menuntaskan program konversi minyak tanah ke LPG.•PERTAGAS