JAKARTA – Produksi Migas PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tahun 2015 berhasil lampaui target dimana tercatat capaian minyak 66,3 MBOPD sedangkan gas 678 MMSCFD. Angka produksi tersebut melebihi target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk minyak 66 MBOPD dan gas 567 MMSCFD.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT PHE, Gunung Sardjono Hadi dalam kesempatan workshop media di Kantor Pusat Pertamina, Kamis (14/1). “Capaian minyak kita diatas 100 persen dari target dan gas terjadi peningkatan 20 persen dari target RKAP 2015,” kata Gunung Sardjono Hadi.
Untuk RKAP 2016 pihaknya menargetkan produksi untuk minyak 63,9 MBOPD dan gas 652 MMSCFD. Angka tersebut mengalami penurunan 4 persen dari realisasi pencapaian produksi ditahun 2015. Penurunan target produksi minyak ini dikarenakan adanya declaine yang cukup tajam dari anak perusahaan PHE yang dinilai sangat berpengaruh.
“Jika kita bicara gas, kita tidak bisa terlepas dari demand beda halnya dengan minyak berapapun produksi yang kita hasilkan gampang untuk dijualnya, jadi ini menjadi suatu batasan kita dimana kita tidak bisa memproduksi gas setinggi mungkin, karena kita harus tahu persis bagaimana potential buyer,” ungkapnya.
Sementara itu untuk besaran Capital Expenditure (Capex) PHE tahun 2015 sekitar US$ 840 juta namun realisasi investasi hanya mencapai US$ 531 juta atau sekitar 63,2 persen dari anggaran. Hal tersebut dikarenakan adanya harga minyak yang turun, PHE melakukan saving yang cukup bagus salah satunya melakukan renegosiasi kepada pihak kontraktor, melakukan perbaikan-perbaikan sistem dengan pelaksanaan pemboran yang lebih cepat dari target, dan kagiatan lainnya yang bersifat efisiensi.
PHE menganggarkan Capex tahun 2016 sebesar US$ 686 juta dan anggaran yang ditetapkan pada pertengahan tahun 2015 lalu tersebut mengacu pada harga minyak dikisaran US$ 50 per barrel. Namun karena harga minyak saat ini dikisaran US$ 30 per barrel, Gunung mengatakan bahwa pihaknya akan me-review kembali sebelum eksekusi.
“Prioritas investasi yang utama adalah yang langsung terkait dengan HSSE dimana pada tahun 2015 HSSE PHE tidak ada fatality. Selanjutnya, biaya-biaya untuk pemboran yang pasti memberikan kontribusi penambahan produksi minyak dan gas yang bernilai ekonomis,” kata Gunung.
Sedangkan untuk kegiatan eksplorasi, sesuai dengan RKAP 2016 PHE akan melakukan kegiatan Seismik 2D sepanjang 3.245 kilometer, Seismik 3D 513 kilometer persegi serta pemboran 10 sumur eksplorasi migas dan pemboran tujuh sumur eksplorasi unconventional.•IRLI