Produksi Minyak PEP Cepu Naik 64%

Produksi Minyak PEP Cepu Naik 64%

14-Banyu Urip On 23 Apr 2015Jakarta -PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berhasil mem­bukukan ke­naikan produksi minyak sebesar 64% hingga kuartal III-2016 menjadi 74.000 Barrel Oil Per Day (BOPD) dibandingkan kuartal III-2015 sebesar 45.000 BOPD.

 

Direktur Utama PEPC, Adriansyah, dalam jumpa pers pada Senin (17/10), mengatakan peningkatan pro­duksi minyak bagi PEPC tersebut ditopang ke­naikan produksi Lapangan Banyu Urip yang melebihi target 165.000 BOPD. Pening­katan produksi juga ditopang fasilitas produksi utama (Central­ Production Facilities/CPF) dan kolam penampungan (reservoir) yang bekerja dengan sangat baik. “Capaian produksi ini melampaui rencana kerja kami tahun ini, bahkan kami diminta untuk menaikkan pro­duksi minyak menjadi 200.000 BOPD untuk Blok Cepu atau sekitar 78.000 BOPD untuk PEPC,” ujar Adriansyah.

 

Lapangan Banyu Urip Blok Cepu menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mengejar target produksi minyak siap jual (lifting). Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2016, produksi dari blok ini ditargetkan hanya 161.000 BPOD, namun targetnya terlewati. Pemerintah mem­perkirakan produksi minyak Banyu Urip dari Blok Cepu tahun depan mencapai 200.000 BPOD untuk menopang pencapaian target lifting sebesar 815.000 BPOD.

 

Adriansyah berharap PEPC se­bagai bagian dari cita-cita besar PT Pertamina (Persero) menjadi peru­sahaan energi nasional kelas dunia. Kemitraan dengan perusa­haan energi kelas dunia seperti ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) turut menunjukkan PEPC se­bagai entitas bisnis yang me­miliki reputasi tinggi dan pro­fesional. “Pengembangan lapangan migas di Blok Cepu diharapkan dapat men­dukung upaya menjaga ketahanan energi nasional dan mengangkat Indonesia kembali menjadi produsen migas yang diperhitungkan di dunia internasional,” tuturnya.

 

Pria yang biasa dipanggil Ancha ini juga menjelaskan, ke depan, pengembangan yang dilakukan di Blok Cepu tidak lagi pada produksi minyak, namun gas. Pengembangan yang dilakukan adalah unitisasi gas Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang ditargetkan onstream pa­da 2019. Apalagi PEPC dipercaya sebagai operator pengembangan proyek tersebut dengan kapa­sitas desain produksi sebesar 330 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). “Saat ini kegiatan Early Civil Work (ECW) sudah berlangsung,” pungkasnya.

 

Cadangan migas di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu ditemukan pada tahun 2001. Kontrak Kerjasama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan EMCL sebagai operator. EMCL memegang 45% saham partisipasi ber­sama PEPC yang juga memegang 45% saham, dan badan kerja sama Blok Cepu dengan 10% saham. Rencana pengembangan Lapangan Banyu Urip disetujui Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di La­pangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 445 juta barel.•PEPC

Share this post