JAKARTA – Proyek Ulubelu Unit 3 & 4 semakin menampakkan hasil yang menggembirakan dengan sudah dilakukannya uji produksi sumur UBL-34 dengan menghasilkan uap pada bukaan operational wellhead pressure 10.7 bar dan steam consumption 7.3 ton/MW setara dengan 10 MW listrik, sehingga menambah total ketersediaan uap di Proyek Ulubelu menjadi total 190 MW. Bila Proyek Ulubelu Unit 1&2 (2X55 MW) PGE menjual uap ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Proyek Ulubelu Unit 3&4 (2X55) PGE menjual listrik ke PLN.
Sumur UBL-34 selesai dibor pada 20 Februari 2014 dengan kedalaman 2.455 meter kedalaman ukur. Setelah melewati masa heating-up period dan pembangunan fasilitas uji, uji produksi dilaksanakan pada 8 – 21 April 2014 dengan hasil yang cukup memuaskan. Sehingga dengan selesainya sumur ini proyek UBL Unit 3&4, hanya diperlukan tambahan uap setara dengan 40 MW listrik dari rencana pemboran 4 sumur produksi.
“Keberhasilan di sumur UBL-34 ini membuat kami lebih bersemangat dan sangat optimis. Apalagi sumur UBL-34 terletak di kluster baru yang merupakan titik di luar daerah proven sehingga di samping menambah cadangan terbukti pada daerah prospek juga menambah tingkat keberhasilan sumur selanjutnya di kluster ini,” ujar Dhanie Mastiga, Ahli Madya Reservoir PGE.
Proses tender total proyek pembangunan steam gathering system dan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi) sudah dilakukan pertengahan tahun 2013 dengan menggunakan sistem tender standar World Bank mengingat pendanaan Down Stream menggunakan soft loan G to G dari World Bank.
“Saat ini proses tender sedang tahap finalisasi contract discussion dengan penawar terbaik dan pada bulan Juli 2014 sudah dapat dilakukan Ground breaking. Diharapkan commercial on date pada pertengahan tahun 2016,” demikian disampaikan Novi Purwono, Manajer Engineering Proyek Ulubelu.•PGE