Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Menjadi Contoh bagi Dunia

Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Menjadi Contoh bagi Dunia

7-ElpijiJAKARTA- Terdapat tiga miliar orang yang masih bergantung pada bahan bakar padat untuk memasak, dan hal ini berdampak bagi lingkungan dan kesehatan khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Berdasarkan data dari WHO, polusi udara rumah tangga yang dihasilkan dari proses memasak telah membunuh lebih dari 4 juta orang setiap tahun dan menyebabkan berbagai penyakit bagi jutaan orang lainnya (http://cleancookstoves.org/).

 

Dibutuhkan akses untuk memasak yang lebih bersih, aman, dan terjangkau,  sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar dan paparan asap tungku yang berbahaya.

 

Global Alliance for Clean Cookstove (Aliansi) yang didirikan pada bulan September 2010 oleh Hillary Rodham Clinton dan didukung oleh Yayasan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berupaya mempromosikan penggunaan cara memasak yang bersih dan meningkatkan penggunaan  tungku masak  dan bahan bakar yang lebih bersih.

 

Seema N Patel – Senior Associate dari Global Alliance for Clean Cookstoves mengadakan kunjungan ke Depot LPG Tanjung Priok dan jalur distribusi LPG serta masyarakat pengguna LPG 3 kg, di Jakarta (29/05). Seema ingin melihat secara dekat bagaimana program konversi bisa dilaksanakan begitu massive dalam jumlah yang sangat signifikan. Seema mendapatkan tanggapan langsung dari pengguna bahwa LPG jauh lebih efisien dan lebih bersih bila dibandingkan dengan minyak tanah.

 

“Di banyak negara, LPG cepat berkembang menjadi sumber bahan bakar untuk memasak. Program konversi minyak tanah ke LPG  di Indonesia merupakan contoh yang sangat menarik dari pengembangan pasar akan bahan bakar bersih yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan lingkungan”, jelas Seema.

 

Aliansi ini memiliki target dalam tenggang waktu 10 tahun mendorong penggunaan tungku masak dan bahan bakar yang bersih bagi 100 juta rumah tangga hingga tahun 2020. Di Indonesia program konversi bisa mencapai 50 juta rumah tangga dan usaha mikro dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun. Hingga saat ini sudah didistribusikan 56 juta paket perdana di hampir seluruh Indonesia.•DOMGAS

Share this post