Prosesi Peusijuk sebagai ungkapan Penerimaan Resmi menjadi Warga Aceh bagi President Director dan Technical & Operation Director PT. Perta Arun Gas

Lhokseumawe – Peusijuk adalah salah satu ritual atau prosesi adat dalam budaya masyarakat Aceh, Tradisi Peusijuk merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih sering dilakukan hingga sekarang. Peusijuk adalah prosesi dimana ungkapan kehormatan oleh raja Aceh ketika menyambut tamu2 penting Negara. Dalam adat aceh, hal itu termasuk adat mahkamah, pemberian gelar kehormatan. Jadi tamu atau orang yang mendapat perlakuan pelaksanaan proses peusijuk tersebut sudah resmi menjadi warga Aceh

Kehadiran 2 petinggi baru di kalangan PT. Perta Arun Gas dilakukan prosesi Peusijuk (tepung tawar) oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama Kota Lhokseumawe, Rabu (11/7). Prosesi peusijuk yang dilakukan di Gedung MPB PT.PAG. Kegiatan ini diadakan sebagai acara sambutan selamat datang kepada kedua Direksi PAG yang baru, yaitu Arif Widodo sebagai President Director dan Dody Noza, Selaku Technical & Operations Director PAG.  Sebagaimana diketahui, kedua Direksi telah menjabat di PAG sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler tanggal 04 Juli 2018, Dimana sebelumnya Arif Widodo menjabat sebagai Corporate Secretary PT Pertamina Gas dan Dody Noza menjabat sebagai Manager Area Western Java PT Pertamina Gas.

Pelaksanaan prosesi tepung tawar kepada pimpinan PAG tersebut dilakukan oleh Ketua Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe Tgk. H.Asnawi Abdullah dan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Tgk. Yusdedi serta tokoh masyarakat Kecamatan Muara Satu Tgk. H.Hamdani Daud. Dalam prosesinya para tokoh Ulama dan Masyarakat tersebut berpesan sesuai dengan makna2 perlambang perangkat prosesi, yaitu : Talam, Clok, Tudung Saji (Sangee), Beras Padi, Tepung Tawar, On Manek-Mano, On Sijuek, Naleung Samboe serta Bu Leukat yang mengharapkan warga baru aceh tersebut dapat segera menyatu dalam lingkungan keluarga barunya dalam persatuan (Clok), mendapat perlindungan dari Allah SWT (Sangee), memberikan kebersihan dan kesejukan, dapat menggalang persatuan dan kesatuan serta keteraturan (on manek-mano) yang bisa meresap  di kalbu (on sijeuk) serta mempunyai sifat yang kokoh pendirian dan etika dalam kehidupan bermasyarakat maupun agama (Naleung Samboe) dan merekatkan semua ajaran dan nasihat para alim ulama tersebut (bu leukat).

Suatu kehormatan bagi warga PT. Perta Arun Gas bahwa prosesi adat dimaksud, juga ikut disaksikan oleh Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad, Sekdako Lhokseumawe Bukhari AKS, serta seluruh unsur pimpinan Forkopimda Kota Lhokseumawe lainnya.

Sebagaimana diketahui, dengan telah dilakukannya prosesi peusijuk kepada dua pimpinan PT. PAG tersebut, menyiratkan bahwa dua pimpinan PAG dimaksud telah diterima oleh masyarakat Aceh pada umumnya dan Kota Lhokseumawe secara khususnya.

Selain itu, prosesi peusijuk tidak hanya dipahami sebagai bentuk penerimaan adat semata, akan tetapi lebih luas lagi adalah sebagai salah satu penyatuan nilai-nilai kearifan lokal dan juga kultur serta religi didalam masyarakat Aceh.

Sehingga diharapkan dengan telah dilakukannya prosesi peusijuk, kepada dua pimpinan tersebut sudah menjadi bagian masyarakat Aceh dan juga menjadi spirit baru didalam menjalankan bisnis perusahaan untuk mencapai visinya menjadi Perusahaan Regasifikasi Kelas Dunia. Selain itu, PAG diharapkan juga dapat membantu membangun Industri di Aceh, serta terus bersinergi membangun industri di Aceh kedepan beserta dengan para stakeholdersnya.

Share this post