DONGGI SENORO - Proyek Kilang LNG Donggi Senoro ditargetkan untuk memasuki fase gas commissioning di akhir bulan Agustus 2014. Selanjutnya, kilang diharapkan bisa mulai beroperasi sesuai jadwal di tahun 2015.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan ketika memberikan pengarahan kepada manajemen PT Donggi-Senoro LNG, JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi (JOB PMTS), dan Pertamina EP Matindok Gas Development Project (MGDP), Selasa (5/8), mengemukakan, proyek tersebut memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi nasional.
Kilang LNG Donggi Senoro merupakan proyek kilang LNG pertama yang dikembangkan dengan skema hilir yang memisahkan pengembangan gas di hulu dengan pembangunan kilang LNG di hilir.
Di bagian hulu, pengembangan gas dilakukan oleh JOB PMTS sebagai pengelola Blok Senoro Toili dan Pertamina EP MGDP sebagai pengelola Blok Matindok. Keduanya ditargetkan memasok gas dengan jumlah 335 MMSCFD ke kilang LNG yang berkapasitas 2,1 mtpa.
Pasokan gas dari JOB PMTS dijadwalkan dimulai pada April 2015 sedangkan pasokan gas dari MGDP dijadwalkan menyusul pada akhir 2015 dan awal 2016. Kemajuan pembangunan kilang LNG Donggi Senoro hingga Juli 2014 telah mencapai 99 persen.
Kilang LNG Donggi Senoro berlokasi di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai. Proyek kilang LNG keempat di Indonesia ini menjadi awal monetisasi cadangan gas di wilayah Sulawesi Tengah setelah menunggu 30 tahun sejak ditemukan.
Kilang LNG Donggi Senoro dibangun sebagai sebuah joint venture antara PT Pertamina (persero) melalui Pertamina Hulu Energi, Medco Energi, Mitsubishi Corporation, dan Korea Gas Corporation.•PTDONGGISENOROLNG