PT Pertamina Patra Niaga Optimalkan Layanan Distribusi BBM bagi Masyarakat

PT Pertamina Patra Niaga Optimalkan Layanan Distribusi BBM bagi Masyarakat

Patra Niaga -fleetBANDUNG – Dalam rangka mendukung kebijakan pe­merintah untuk keberlangsungan ketahanan energi nasional, PT Pertamina Patra Niaga mengimplementasikan program Marketing Operation Exellence (MOE) Sub-Theme Land Transportation Losses melalui peluncuran New Version of Integrated Fleet Management Information System di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ujung Berung, Bandung, (13/4).

 

Pada kesempatan tersebut hadir pula Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dan Direktur Operasi PT Pertamina Patra Niaga Gema Iriandus Pahalawan. New Version of Integrated Fleet Management Information System diterapkan dalam pengelolaan distribusi BBM dengan menggunakan mobil tangki dari TBBM ke SPBU.

 

Direktur Operasi PT Pertamina Patra Niaga Gema Iriandus Pahalawan, mengklaim TBBM Ujung Berung, Bandung adalah satu-satunya TBBM tercanggih di Indonesia. Menurutnya,  sistem ini sangat terbuka sehingga membutuhkan kerja sama antara pihak SPBU, Pertamina, dan pengelola.

 

TBBM Ujung Berung, Bandung juga menerapkan sistem terintegrasi yakni teknologi Terminal Automation (TAS) New Gantry System dengan sistem loading penyaluran ter­canggih dan modern. Rencananya, sistem mutakhir ini akan diimplementasikan di seluruh wilayah TBBM Pertamina di bawah tata kelola PT Pertamina Patra Niaga.

 

“Kami berharap roll-out implementasi New Version of Integrated Fleet Management Information System yang terintegrasi dengan sistem utama Pertamina ini dapat ter­penuhi dengan baik,” tutur Gema.

 

Tak hanya itu, tujuan utama penerapan sistem distribusi terintegrasi ini juga sebagai upaya menekan angka losses dengan cara meningkatkan pengawasan secara sistem yang terintegrasi. Dengan begitu dapat melakukan pengiriman BBM ke SPBU dengan tingkat layanan terbaik dan tepat waktu, tepat tujuan dan tepat jumlah. Penerapan ini juga menciptakan efisiensi bagi perusahaan sehingga mampu mengoptimalkan profit.

 

Sementara  Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menegaskan peresmian ini sebagai perwujudan dari program Marketing Operation Excellent (MOE).  Ia berharap dengan adanya sistem tersebut, tidak ada lagi kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh intervensi ma­nusia. “Terobosan-terobosan harus terus dilakukan untuk mendukung MOE Pertamina demi memberi layanan terbaik masyarakat,” jelas Bambang.

 

Berikut beberapa fitur yang terdapat dalam sistem distribusi terintegrasi, di antaranya fitur Fit To Work yang berfungsi untuk memantau kondisi Awak Mobil Tangki (AMT) yang akan melakukan pengiriman BBM dengan menjalani pemeriksaan kesehatan, mulai dari tensi darah, kadar alkohol, hingga tingkat konsentrasi.

 

Selanjutnya fitur Maintenance yang digunakan untuk sistem pemeliharaan Mobil Tangki (MT) agar sesuai dengan standar perawatan berkala mulai dari oli, mesin, hingga pergantian ban. Kemudian fitur Finger Ready, digunakan untuk mengoptimalkan kedisiplinan dan kinerja AMT yang akan berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja AMT dengan tujuan mencapai target Safe Operation, Zero Incident, and Service Excellence.

 

Sedangkan fitur Online Tracking Delivery (ODI), telah terintegrasi dengan perangkat Global Positioning System (GPS) sehingga posisi dan kecepatan MT dapat dipantau. Seluruh fitur terbarukan ini dapat diakses secara online dan real-time melalui web base di IFMS.  Sedangkan fitur Autoshipment & Scheduling Control berfungsi untuk melakukan validasi pengiriman secara otomatis dimana penggandengan atau pemasangan MT serta loading order atau pemesanan produk tidak lagi dilakukan oleh petugas dispatcher.

 

Berkat sistem ini, PT Pertamina Patra Niaga optimis dapat mewujudkan efektifitas serta efisiensi dalam ke­giatan operasional yang akan menghasilkan layanan terbaik dan menciptakan kepuasan bagi seluruh stakeholders, terutama masyarakat luas.•EGHA

Share this post