JAKARTA - Direktorat Keuangan PT Pertamina Persero menerima kunjungan studi banding dari PT Pupuk Indonesia Persero, di Ruang Pertamax Kantor Pusat Pertamina, pada Selasa (23/10/2018). Kunjungan studi banding dilakukan dalam rangka membahas mengenai pelaksanaan hedging dan pengakuan subsidi di Pertamina.
Rombongan disambut hangat oleh VP Treasury Pertamina Edwardi didampingi oleh tim Financial Risk & Insurance Corporate Finance serta tim Finance Ops Head Office.
Menurut SVP Keuangan dan Perbendaharaan PT Pupuk Indonesia Suharsono, kunjungan ini untuk menggali lebih dalam pengelolaan manajemen pelaksanaan hedging dan pengakuan subsidi di Pertamina.
“Kami menilai Pertamina sudah sangat maju dalam melakukan hedging. Selain itu, sebagai sesama BUMN, Pertamina dan Pupuk Indonesia Group merupakan mitra bisnis dengan hubungan yang sudah terjalin cukup baik sejak dahulu. Pertamina juga memiliki kewajiban pelayanan publik (public service obligation) pada masyarakat sehingga ada kesepadanan antara Pupuk Indonesia dengan Pertamina,” ujar Suharsono.
Menurutnya, walau penerapan sistem subsidi yang diterapkan Pertamina sedikit berbeda, namun mekanisme dan metode pencatatannya terutama menyangkut cara penagihan dan pencatatan di laporan keuangan akhir bisa dijadikan acuan bagi Pupuk Indonesia kedepannya.
Suharsono berharap seluruh jajaran tim Pupuk Indonesia Group serta anak perusahaannya yang ikut dalam studi banding ini dapat melakukan hedging dengan baik dan memitigasi mengenai pergerakan rupiah yang saat ini sedang berada dalam kondisi volatile.
“Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Direktorat Keuangan Pertamina yang sudah menerima kami dan berbagi informasi serta ilmu pada kami terkait hedging dan subsidi. Semoga Pertamina dan Pupuk Indonesia terus berjaya menjadi BUMN yang mampu mendukung kemajuan bangsa Indonesia,” harap Suharsono di penghujung kegiatan.•EKA/ft. PRIYO