JAKARTA - Bank Indonesia Institute Divisi Management Pembelajaran dan Pengetahuan melakukan benchmark ke Pertamina dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait Quality Management System yang sukses dilakukan oleh Pertamina.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang Puskodal lantai 1 Kantor Pusat Pertamina, Rabu (7/6) tersebut, banyak hal yang disampaikan oleh VP Quality, System & Knowledge Management, Faisal Yusra. Di antaranya,17 hal fundamental dalam implementasi sistem integrasi empat pilar Pertamina Quality Management.
Faisal memaparkan perjalanan implementasi Knowledge Management (Komet) di Pertamina sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dirinya mengatakan, pengembangan Komet di Pertamina menjadi bagian yang sangat sangat strategis karena sangat membantu proses pengelolaan perusahaan berkelanjutan melalui proses transfer knowledge antar insan Pertamina.
“Apa yang kita lakukan adalah hasil dari keterbukaan sistem yaitu sistem digital. Sehingga pihak luar pun mengetahui bahwa proses knowledge management yang kita lakukan ini berjalan dengan sangat baik dan diakui secara nasional bahkan internasional,” ungkapnya.
Kepala Divisi Management Pembelajaran dan Pengetahuan BI Institute Idah Rosidah, mengapresiasi pencapaian yang berhasil diraih oleh Pertamina dalam pengelolaan sistem Knowledge Management terbaik di Indonesia dan berkelas dunia. Alasan tersebutlah yang menjadi pertimbangan BI Institute untuk melakukan benchmark ke Pertamina. Pihaknya ingin lebih mendalami kunci sukses Pertamina dan mengambil pelajaran untuk bersama-sama membangun sistem knowledge management di Indonesia.
“Hal yang menjadi pelajaran bagi kami, yaitu konsistensi. Bagaimana kita menerapkan hasil teori dan dukungan dari semua pihak yang menjadi kunci sukses knowledge management. Saya kagum dengan Pertamina yang mampu mengorganisir karyawannya sehingga berjalan tanpa paksaan,” kata Idah.•IRLI