JAKARTA - Dinamika tantangan bisnis yang tak menentu mengharuskan Pertamina cepat beradaptasi melalui segala kemungkinan perubahan yang terjadi. Untuk itu diperlukan satu langkah insiatif agar perusahaan tetap bertahan di era disruptif seperti saat ini.
Sejumlah upaya dilakukan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai Subholding Commercial & Trading Pertamina yang bergerak di sektor hilir, melakukan riset terkait kendaraan berbasis listrik atau yang dikenal electric vehicle (EV) dan juga petrokimia.
“Hal itu (EV dan Petrochemicals) adalah bisnis kami kedepan. EV merupakan gangguan bisnis. Itu salah satu quick wins yang kami siapkan, bagaimana mempelajari sektor EV baik baterai maupun kendaraannya,” ungkap Director Business Planning & Development PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam acara Up Close Personal yang digelar secara daring, Jumat, 17 Juli 2020.
Sedangkan untuk bisnis petrokimia, lanjut Ega, Pertamina kini tengah menyiapkan terkait proses bisnisnya. Baik dari sisi produksi, hingga pasar produk petrokimia itu sendiri. “Kami di marketing harus siap pasarnya. Di segmen mana (produk petrokimia) akan masuk, bagaimana caranya, seberapa besar, bagaimana kolaborasi dan partnership-nya,” imbuh pria yang gemar bermain musik ini.
Terkait layanan kepada konsumen, menurut Ega, saat ini Pertamina terus mengembangkan layanan Pertamina Delivery Service 135 yang digadang-gadang menuai banyak respon positif dari masyarakat, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.
Agar pelayanan tetap maksimal, Pertamina hingga kini terus mengembangkan MyPertamina sebagai platform pendukung layanan tersebut. Layanan itu juga turut mendukung program pembayaran nontunai yang digaungkan oleh Pemerintah.
“Kami ada target MyPertamina saat ini ada 2,2 juta pengguna. Akan kami naikan targetnya tahun ini sampai 3 juta. Tahun depan harapannya bisa sampai 10 juta,” bebernya.
Tak hanya itu, Ega menuturkan bahwa ke depan Pertamina akan mengembangkan layanan customer service melalui fitur video call dan juga telemarketing. “Kondisi COVID-19 sangat terbatas untuk beraktifitas diluar. Melalui telemarketing, kami bisa berkomunikasi dengan pelanggan,” katanya menambahkan.
Terkait restrukturisasi di Pertamina, Ega menyatakan bahwa perubahan yang ada merupakan sebuah peluang untuk menjadi jauh lebih baik lagi. Menurutnya yang terpenting ialah kolaborasi seluruh Insan Pertamina dalam menghadapi segala tantangan yang ada.
“Perubahan itu suatu keniscayaan, yang penting bagaimana cara menyikapinya. Kita mencari sudut pandang yang bisa merubah suatu ancaman menjadi peluang,” tutup Ega. *STK/Foto:AP/HM