Raih 7 Penghargaan dari Kementerian ESDM, Pertamina Buktikan Zero Tolerance HSSE

JAKARTA - Pertamina buktikan Zero Tolerance dalam menerapkan Health Safety Security Environment (HSSE) dengan menyabet 7 penghargaan tertinggi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Tahun 2018, pada Jumat (28/9/2018).

Penghargaan Bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi diraih oleh Refinery Unit (RU) VI Balongan dan PT Badak NGL (kategori Patra Nirbhaya Karya UtamaAdinugraha V), RU III Plaju (kategori Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV), Pertamina EP (kategori Patra Nirbhaya Karya UtamaAdinugraha III) dan Pertamina Hulu Energ serta Pertamina EP Asset 4 Field Poleng (kategori (Patra Nirbhaya Karya UtamaAdinugraha II).

Selain itu Pertamina juga meraih penghargaan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan Panas Bumi untuk kategori Bidang Lindungan Lingkungan Panas Bumi pada wilayah Kerja Non Produksi yang diraih PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Karaha Bodas.

Selanjutnya, penghargaan bidang Efisiensi Energi diraih TBBM Rewulu, Yogyakarta untuk kategori Manajemen Energi Pada Industri Kecil dan Menengah serta untuk kategori Inovasi Khusus Pada Industri diraih PT PHE ONWJ & PT Badak NGL.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ali Mundakir yang menerima salah satu penghargaan pada malam ini mengatakan, penghargaan mengenai lindungan lingkungan menjadi bukti bahwa kinerja PGE sangat bersahabat dengan lingkungan.

"Ini merupakan capaian yang positif bagi perusahaan. Dengan tumbuh bersama lingkungan PGE dapat menunjukkan kinerja terbaik. Semoga dapat menginspirasi seluruh anak perusahaan," ungkapnya.

Penghargaan Subroto pertama kalinya diinisiasi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan pada tahun 2017. Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang diperingati setiap tanggal 28 September. Nama penghargaan ini diambil dari nama Prof Subroto yang menjabat Menteri ESDM pada tahun 1978-1988. Prof Subroto lahir pada 19 September 1923 dan dikenal sebagai salah satu tokoh naisonal yang memajukan energi di Indonesia.*HARI/FT. PRIYO

Share this post