Ramba Field : Tajak Sumur Atasi Produksi Kendur

Ramba Field : Tajak Sumur Atasi Produksi Kendur

HfjtjkyrkryfkmrtymrfdRAMBA - Penurunan produksi secara alami (natural production decline rate) yang terus meninggi merupakan tantangan klasik yang harus dihadapi  oleh setiap pengelola ladang tua, akibat kondisi reservoir-nya sudah memasuki fase depleted. Hal tersebut, kerap diperparah oleh masalah low & off berbagai fasilitas produksi yang mengakibatkan upaya pencapaian target produksi terkendala. Kondisi seperti itu dialami oleh PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengejar target sesuai Rencana Kerja (RK) 2017 terhambat oleh problem-problem di atas, sehingga pada Semester-I ta­hun ini, produksinya baru mencapai 81% dari target sebesar 5.306 Barel Oil Per Day (BOPD) dengan realisasi year to date sebesar 4.287 BPOD. Ramba Field Manager, Agus Amperianto menjelaskan bahwa seluruh jajarannya terus berupaya mengejar ketertinggalan produksi dengan giat melakukan rutinitas pekerjaan perawatan sejumlah sumur produksi seperti well intervention, stimulasi, dan lainnya. Di samping itu, untuk mengejar ketertinggalan capaian produksi itu, Manajemen Ramba Field juga melakukan pengeboran sumur baru Tanjung Laban (TL)-AA2.

 

Sumur TL-AA2 ditajak pada 3 Agustus 2017, menggunakan Rig CWKT 210-B milik PT PDSI dengan target kedalaman akhir 780 m, selama 24 hari kerja. Secara geografis, lokasi sumur TL-AA2, terletak di Tanjung Laban, Desa Babat Ramba Jaya, Kecamatan Babat Supat, Musi Ba­nyuasin (Sumsel).  “Diharapkan dari sumur TL-AA2, ini akan didapatkan tambahan produksi sebesar 170 BOPD,” ujar Agus dalam sambutannya saat kegiatan syukuran penajakan sumur TL-AA2 di safe zone area parkir TL-AA2 (3/8).

 

Menurut Agus, tren produksi yang terus menurun harus diimbangi dengan mencari sumber cadangan migas baru ataupun mempercepat laju pengurasan dari cadangan minyak yang sudah di eksploitasi lewat kegiatan pengeboran. Mengingat aktivitas pengeboran memiliki tingkat risiko tinggi, baik dari sisi operasi maupun lingkungan maka aspek health, safety, security and environment (HSSE) merupakan unsur utama yang tidak boleh abai. “Kepada para crew rig yang bekerja di lokasi ini diingatkan supaya selalu menomor­satukan aspek dan prosedur keselamatan kerja, serta melaksanakan secara konsisten kaidah-kaidah golden rules HSSE,” ujar Agus mengingatkan.

 

Lebih jauh, Agus mengharapkan du­kungan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di wilayah sekitar Ramba, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Banyuasin termasuk juga insan media. Sebab, upaya manajemen Field Ramba mencari sumber baru cadangan minyak dan gas dimaksudkan untuk menambah pasokan energi, mengimbangi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat sesuai dengan persentase pertumbuhan ekonomi nasional. “Peran media sangatlah penting dalam upaya mengedukasi masyarakat dan stakeholder lainnya, bahwa kegiatan eks­plorasi dan eksploitasi migas adalah aktivitas utama guna meningkatkan kedaulatan energi nasional,” terang Agus.

 

Hadir dalam kegiatan syukuran pe­najakan sumur TL-AA2, tersebut seluruh jajaran manajemen Pertamina EP asset 1 Field Ramba. Selain itu, turut hadir pula unsur tripika kecamatan Babat Supat, Kapolsek Babat Supat, Iptu Zanzibar, Kepala Desa, serta tokoh masyarakat dan undangan. Pada kegiatan seremoni penajakan, itu  juga dilakukan pemotongan tumpeng, tausiah, dan doa bersama.

 

Acara seremonial penajakan tersebut ditutup dengan pemberian bantuan kepada 50 yatim dan dhuafa, meliputi bantuan perlengkapan sekolah dasar, bantuan perlengkapan mesjid, serta dibagikan juga daging sapi segar kepada 100 masyarakat di sekitar area operasi.•DIT.

Share this post