BALIKPAPAN – Peringatan bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di kalangan Marketing Operation Region (MOR) VI ditutup dengan meriah pada Jumat (21/2) oleh Pjs General Manager MOR VI, Sunardi bersama dengan jajaran manajemen lainnya, pekerja , dan mitra kerja.
Menutup 1 bulan penuh peringatan bulan K3 yang jatuh mulai dari 12 Januari ini, diadakan fun games yang berhubugan dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dengan diikuti oleh ratusan pekerja dan mitra kerja Pertamina.
Sebelumnya, pada (20/2), di lokasi kantor MOR VI Balikpapan digelar beberapa kompetisi yang melibatkan puluhan perwakilan pekerja dari masing-masing provinsi di Kalimantan dan tim sekuriti. Perlombaan tersebut yaitu security contest, tank truck fire and rescue competition, fire gear speed competition, working at height competition, dan lock out tag out competition.
Bertepatan dengan hari Sampah Nasional pada (21/2) diadakan pula lomba pilah sampah. Bertujuan untuk mengedukasi bijak sampah bagi insan MOR VI dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Mengacu pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 328 tahun 2019, Pertamina dalam hal ini mengangkat tema bulan K3 yaitu Tingkatkan Kompetensi Pengelolaan Risiko HSSE untuk membangun Budaya HSSE, Meningkatkan Daya Saing Perusahaan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Mewujudkan Business.
Roberth Marchelino Verieza, Reg. Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan menyatakan, “ Pertamina selalu berupaya untuk menjadikan K3 ini sebagai sebuah budaya, bukan hanya sekadar program kerja atau peringatan semata.”
Pelaksanaan kegiatan ini salah satu tujuannya adalah meningkatkan kepedulian dan partisipasi insan Pertamina dan mitra kerja terhadap Sistem Manajemen K3 dan Implementasi Budaya K3 di lokasi kerja.
Adapun rangkaian kegiatan selama satu bulan penuh yaitu program Patuh On The Ship, di mana pekerja di lokasi kerja tergabug dalam beberapa tim dengan melakukan identifikasi unsafe condition maupun unsafe condition yang berada di area Jetty dan kapal yang sedang sandar di dermaga masing-masing lokasi. Selajutnya, hasil tersebut direkapituliasi dan ditindaklanjuti.Temuan terbanyak dan tindak lanjut paling produktif akan mendapatkan reward.
Selain itu, kegiatan juga tidak hanya dilaksanakan untuk internal saja tetapi juga eksternal yaitu pelatihan untuk safety bagi kontraktor dan komunitas. Kegiatan pelatihan yang ditujukan untuk kontraktor, adalah pelatihan untuk safety man kontraktor yang melakukan project pekerjaan di MOR VI dan mendapatkan sertifikasi untuk peserta yang mengikuti pelatihan.
Pembuatan Video yang berkaitan dengan safety moment juga dilombakan, mengingat pesan-pesan digital yang dirangkum dengan baik dan unik lebih mudah diterima oleh penerima pesan dan mudah juga untuk disebarluaskan.
“Harapannya dengan diadakannya kegiatan ini, tidak akan terjadi sebuah kejadian yang dapat merugikan dan peduli satu sama lain untuk saling mengingatkan dan memitigasi risiko dari ptotensi-potensi kejadian yang ada," tutup Roberth.*MOR VI