DONGGALA - Relawan Pertamina terus bergerak memberikan pertolongan korban gempa dan tsunami di wilayah Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya. Enam di antaranya berangkat menuju Dusun Empat, Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, pada Minggu pagi (7/10/2018).
Mereka mendatangi 1.612 masyarakat terdampak yang mengungsi di perbukitan tersebut. Dengan membawa bantuan logistik dan obat-obatan, hari ini mereka memberikan suntikan semangat kepada para pengungsi tersebut.
Di dusun yang sebagian besar diisi oleh pengungsi yang berasal dari wilayah pesisir, sekitar satu jam perjalanan dari kota Palu, para relawan memberikan pelayanan kesehatan baik fisik maupun psikis berupa trauma healing untuk anak-anak. Selain itu, relawan juga memberikan kebutuhan logistik seperti makanan instan, selimut, pakaian layak pakai, perlengkapan wanita, perlengkapan bayi, air mineral, dan LPG 12 kg.
Dalam pemeriksaan kesehatan, relawan melayani sekitar 66 pasien dengan berbagai keluhan. Bahkan terdapat enam pasien yang harus dipantau secara berkala karena mengalami luka berat tertimpa bangunan.
Arpan (35) sangat berterima kasih kepada Pertamina yang datang ke lokasi pengungsian tersebut. “Baru kali ini ada layanan kesehatan yang masuk kemari. Sebelumnya tidak ada bantuan layanan kesehatan,” ujarnya.
Wajarlah jika hari ini masyarakat di penampungan sangat antusias dengan kehadiran posko Pertamina.
Victoria (54) juga menyatakan hal yang sama. “Baru kali ini ada bantuan logistik dalam jumlah banyak yang kami terima,” imbuhnya.
Memang diakui Kaolua, penampungan mereka memang yang paling tinggi di antara posko yang ada di wilayah Lero Tatari. “Saya senang melihat anak-anak diajak bermain dan bercerita. Melihat tawa mereka sangat melegakan hati kami,” tutur pria berusia 42 tahun tersebut.
Salah satu relawan Pertamina, Alih Istik Wahyuni yang ikut memberikan trauma healing dengan bermain dan story telling kepada anak-anak tersebut merasa bahagia bisa membantu masyarakat terdampak gempa tsunami yang mengungsi di dusun itu.
“Kami terus berupaya menjangkau tempat-tempat pengungsian yang belum terjangkau oleh relawan lainnya dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka. Yang terpenting bagi kami, semangat hidup mereka bangkit kembali karena mereka tidak merasa sendiri,” pungkasnya.*HARI