Berbeda dibandingkan hari-hari sebelumnya, deru kendaraan mulai nyaring terdengar seolah memecah kesunyian malam di sepanjang Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banyak pihak memprediksi, malam itu, Selasa (13/6/2018), merupakan puncak arus mudik Lebaran tahun 2018.
Sudah menjadi rahasia umum, Nagreg merupakan salah satu jalur favorit pilihan para pemudik yang akan menuju sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Selain kontur jalan yang nyaris mulus, pemandangan alam yang indah, udara sejuk serta banyaknya penjual makanan khas daerah setempat, menjadi alasan mengapa masyarakat lebih memilih Jalur Selatan Pulau Jawa ini. Tak heran jika musim libur tiba, terlebih saat mudik lebaran, ratusan bahkan ribuan kendaraan pemudik, baik roda dua maupun roda empat terlihat menyemut memadati Jalan Raya Nagreg.
Masyarakat sekitar pun seperti sudah familiar dengan kondisi demikian. Bukannya terganggu, warga sekitar justru terlihat antusias dan memanfaatkan momen tersebut sebagai 'ladang' mencari pahala. Tak sedikit yang rela membantu tanpa pamrih jika ada kendaraan pemudik yang mengalami kendala mogok di perjalanan. Bahkan ada juga warga membuka usaha warung kecil-kecilan yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman ringan.
Tak hanya masyarakat sekitar, berbagai perusahaan juga turut andil dalam meramaikan hajat tahunan tersebut. Satu di antaranya seperti yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), dengan membuka layanan posko gratis bagi pemudik, Serambi Pertamax, untuk sekadar melepas lelah selama perjalanan. Selain itu, Pertamina juga membuka KiosK Pertamax, yakni sebuah layanan 24 jam yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Kios tersebut juga menyiagakan dua petugas motoris. Tugasnya memasok BBM kendaraan yang kehabisan bensin dengan membawa lima kaleng Pertamax masing-masing berisi 10 liter.
Seperti yang dilakukan Risko Setyo (35), salah satu motoris KiosK Pertamax yang ditempatkan di jalur Nagreg. Selama 24 jam 7 hari, tanpa mengenal ataupun mencicipi nikmatnya waktu libur, ia hadir untuk menjamin ketersediaan BBM bagi pemudik agar tetap berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.
Lelah? jangan ditanya, rindu keluarga di rumah? itu pasti. Namun berbekal semangat melayani yang tertanam di dalam hatinya, ia berhasil melawan kerasnya ego masing-masing.
Sambil duduk di atas motor dinasnya, Risko bercerita tentang pengalamannya selama menjalankan tugas. Mulai dari harus melayani pemudik yang mengalami kehabisan bahan bakar di bawah panas terik ditambah kondisi sedang berpuasa, hingga harus melewati momen-momen penting bersama keluarga di saat Ramadan dan Idul Fitri.
Meskipun ekspresi lelah dan sedih terlihat menggelayut di raut wajahnya, namun sosok bapak satu puteri ini pandai menutupi kesedihannya. Risko justru banyak melontarkan guyonan kepada ketiga rekannya, dengan maksud memberi hiburan dan sejenak melupakan rasa lelah dan sedih yang mereka rasakan selama bertugas.
"Sukanya, kerja jadi petugas di sini adalah saya jadi tahu, Pertamina ini luar biasa untuk menyediakan Pertamax untuk para pemudik. Saya juga senang, karena ikut bertanggung jawab, ikut melayani. Ya... ikut membantu masyarakat juga kan," ujarnya.
Risko mengakui, ia menikmati suasana mudik di hadspannya walaupun ia sendiri tidak ikut meradakan. "Saya enjoy, senang lihat orang yang mudik. Walaupun hati saya ingin pulang, ya dibawa enjoy aja," sambung pria penghobi otomotif ini.
Namun ia tak menampik kadang-kadang keluarganya kerap mengeluhkan waktu kerjanya yang tak mengenal libur. Ia pun memberi penjelasan kepada anak dan istrinya bahwa semua yang ia lakukan adalah bentuk rasa tanggung jawabnya kepada Pertamina dan pemudik.
"Keluarga keberatan pasti ada, karena saya Lebaran gak bisa pulang dan kumpul sama keluarga. Saya kasih pengertian, alhamdulillah keluarga mendukung. Saya harus tanggung jawab pada tugas. Bagaimanapun, saya ada disini karena adanya dukungan keluarga," tuturnya.
Risko berujar, yang terpenting saat ini ialah bagaimana ikut memberikan kontribusi kepada Pertamina dan masyarakat umum dalammenjamin ketersediaan stok dan kelancaran distribusi BBM, khususnya selama masa arus mudik dan balik Lebaran tahun 2018.
"Saya bilang sama keluarga, sudah biarin saya menyelesaikan tugas dari Pertamina dulu, nanti kita Lebarannya tanggal 24 Juni (setelah arus balik). Saya juga pesan sama teman-teman semua di Pertamina, yang penting kita sabar, (merayakan) Lebarannya nanti saja. Sekarang kita fokus melayani pemudik dulu," pungkas Risko.*SEPTIAN/FT. TRISNO