JAKARTA - Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang menjadi momok menakutkan di mata masyarakat, tak terkecuali dengan kanker tiroid. Tak sedikit beranggapan bahwa kanker, termasuk kanker tiroid adalah penyakit ganas yang tidak dapat disembuhkan. Benarkah demikian?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menggelar acara Simposium Awam Penanganan Terkini Kanker Tiroid, di Gedung Graha Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (9/2/2019). Acara tersebut juga sebagai bentuk edukasi seputar kanker tiroid kepada masyarakat.
Menurut Direktur RSPP, dr Abdul Haris Triprasetyo, acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kanker Dunia yang jatuh pada 4 Februari. Dirinya juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat yang telah hadir pada kesempatan ini.
dr. Abdul Haris berharap kegiatan ini bisa memberikan banyak manfaat positif kepada masyarakat luas, sekaligus mengedukasi tentang kanker tiroid dan fungsi kelenjar tiroid. Menurutnya, kanker tiroid termasuk dalam kategori penyakit kanker yang bisa tertangani dengan baik dan pasien memiliki harapan hidup yang tinggi.
"Saat ini, Kanker tiroid merupakan salah satu kanker yang bisa tertangani dengan baik dan angka harapan hidup tinggi," bebernya.
Sementara itu, Spesialis Kedokteran Nuklir RSPP, dr. Ryna Zahrotul Martiana menjelaskan, meskipun termasuk dalam penyakit kanker, namun kanker tiroid termasuk dalam kategori jinak dan jarang menimbulkan kematian.
Terkait dengan pemicunya, dr Ryna memaparkan, kanker tiroid tidak seperti kanker lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Menurutnya, hingga saat ini belum dipastikan pemicu pasti seseorang bisa terjangkit kanker tiroid.
"Kanker teroid itu slow growth. Angka harapan hidupnya itu sangat tinggi, apalagi kalau belum ada penyebaran ke organ tubuh lainnya," terang dr. Ryna.
Oleh sebab itu, dr. Ryna mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melakukan deteksi kanker tiroid sejak dini. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan cara meraba bagian leher bagian depan. Jika saat menelan terdapat adanya benjolan, maka perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut.
"Dengan posisi mendongak dan disuruh menelan, raba di leher bagian depan. Kalau teraba ada benjolan, harus USG," pungkas dr. Ryna.*STK/ft. KUN