Jakarta - “Kita semua bangga dengan keberadaan RSPP. Semoga kebanggaan ini akan terus pemanfaatan yang lebih baik dan barokah bagi kita semua.”
Hal tersebut dikatakan oleh Dirut Pertamina Dwi Soetjipto ketika memberikan sambutan dalam perayaan hari ulang tahun ke-45 Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di lobby Gedung F RSPP, Jumat (6/1). Hadir dalam perayaan tersebut Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur Pengolahan Pertamina Toharso, dan Corporate Secretary Pertamina Wisnuntoro. Hadir pula Dirut Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Dr. Mardjo Soebiandono, Direktur RSPP Dr. Abdul Harris, para mantan Direktur RSPP, diantaranya Prof. Satyanegara. Serta tamu undangan lainnya.
Dwi Soetjipto melanjutkan sambutannya, bahwa apa yang kita capai hari ini, termasuk Pertamina dan RSPP, sesungguhnya adalah hasil dari apa yang dikerjakan oleh para pendahulu kita 20 tahun yang lalu. “Dan apa yang kita lakukan hari ini, itu baru akan terlihat hasilnya pada 20 tahun yang akan datang,” tegas Dwi.
Sehingga untuk hasil yang telah dicapai oleh RSPP, maka kita perlu mengucapkan terima kasih untuk para pendahulu dan karyawan yang telah mengabdi pada RSPP. Demikian Dwi Soetjipto.
Dr. Mardjo dalam sambutannya menyatakan ada 2 prestasi yang menonjol dari RSPP. Pertama, RSPP kini diresmikan sebagai Rumah Sakit Kepresidenan. “Jadi dengan segala konsekuensinya, maka kita harus betul-betul siap mengatasi apabila Presiden dan Wakil Presiden dan keluarganya, serta para menteri berobat ke sini,” kata Mardjo.
Yang kedua, Pertamedika dipercaya oleh Menteri BUMN sebagai operator atau memimpin 78 rumah sakit BUMN yang rencananya akan segera diresmikan. “Ini menjadi satu prestasi, satu kebanggaan kita, dimana kita dipercaya untuk memimpin 78 rumah sakit BUMN, dan RSPP akan menjadi ikonnya,” lanjut Mardjo. “Jika Pertamina menjadi powerhouse Indonesia di bidang minyak, maka RSPP akan menjadi powerhouse Indonesia di bidang kesehatan.”
Sementara Abdul Haris kepada Energi Weekly dan Pertamina TV usai acara menyatakan bahwa sudah menyiapkan beberapa program untuk 20 tahun ke depan, yaitu Excellence Center, Cancer Center dan Burned Center. “RSPP sudah terkenal sejak dulu sebagai pusat luka bakar. Kita menjadi salah satu rujukan rumah sakit luka bakar,” kata Haris.
Selain itu juga disiapkan Indo Cardio Vascular Center, yaitu pusat pengobatan yang bukan sekadar mengobati, tetapi juga untuk pencegahan stroke dan serangan jantung. Untuk RSPP akan bekerjasama dengan RS local. Seperti RSCM dan Harapan Kita, serta jaringan kerjasama dengan RS dari Malaysia.
Hal penting lainnya adalah pembaharuan peralatan medis yang sudah tua. Untuk investasi regenerasi peralatan, diperkirakan membuthkan sekitar Rp 200 miliar.
Acara juga ditandai dengan pemberian penghargaan untuk para pekerja RSPP, baik dari tenaga medis maupun penunjang. Selesai acara resmi, dilanjutkan dengan peresmian VIP Lounge, hasil kerjasama RSPP dengan BNI Life, dan taman hasil kerjasama RSPP dengan BRI.•URIP