RU IV Tekan Refinery Loss dengan Aplikasi DVR

RU IV Tekan Refinery Loss dengan Aplikasi DVR

Untitled -6CILACAP– Upaya untuk menekan Refinery Loss akibat ketidakakuratan data yang disajikan dalam laporan arus minyak terus dilakukan oleh Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Selain menggunakan aplikasi ROAS (Refinery Oil Accounting System) yang digunakan untuk menciptakan me­ka­nisme pengelolaan arus minyak yang terpusat, efektif dan efisien, kini RU IV tengah berupaya untuk melakukan rekonsisliasi data dengan menggunakan aplikasi DVR (Data Validation & Reconciliation).

 

Proses implementasi aplikasi DVR dimulai pada November 2016 untuk mengumpulkan requirement data dilanjutkan pada Desember 2016 dengan dilakukannya Function Design System oleh Schneider Electric sebagai penye­dia aplikasi yang melakukan konfirmasi design system yang dibutuhkan oleh RU IV. Langkah selanjutnya adalah pembuatan design model dan integrasi DVR dengan system yang sudah ada.

 

Terkait dengan hal tersebut, pada 6 - 10 Februari 2017 di gedung Diklat RU IV digelar review model dan testing integrasi DVR dengan ROAS dan ROAS dengan LIMS dan dihadiri oleh perwakilan dari Fungsi terkait.

 

IT Unit Manager Hendri Heral selaku penyelenggara menyampaikan, agenda yang dilakukan selama lima hari ini adalah melakukan review model design DVR, penyelesaian integrasi ROAS-LIMS yang hasilnya untuk support data ke DVR, uji coba integrasi ROAS-DVR, dan pembahasan tindak lanjut hasil data rekonsilisasi ter­hadap report di ROAS.

 

Hendri berharap dengan dilakukannya rekonsilisasi data meng­gunakan DVR nantinya ketidak akuratan data dalam arus minyak dapat dihilangkan dan didapatkan informasi arus minyak yang benar sehingga losses dapat diidentifikasi lalu diminimalkan. Dengan tersedianya data proses yang valid dan terekonsialisasi sesuai kebutuhan, juga memungkinkan manajemen RU IV melakukan inisiatif-inisiatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan margin bagi perusahaan.

 

“Refinery loss merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan inefisiensi dan tergerusnya laba perusahaan. Untuk menjadi kompetitif dan menjaga business continuity, maka Pertamina harus memperhatikan akurasi data yang disajikan dalam laporan arus minyak untuk menekan refinery loss tersebut,” ungkap Hendri.•AJI-RUIVs

Share this post