RU V Inisiasi Komitmen Anti Fraud lewat Culture Change Agents

RU V Inisiasi Komitmen Anti Fraud lewat Culture Change Agents

16-RU V Komitmen Anti Fraud Balikpapan - Sebagai wujud komitmen perusahaan untuk menjalankan Good Corporate Governance (GCG), Refinery Unit V (RU V) melalui program budaya menyelenggarakan acara bertajuk “Peningkatan Implementasi GCG sebagai Upaya Pencegahan FRAUD di Tempat Kerja”, pada (13/10).  Acara yang dikoordinasi oleh fungsi Operational Performance Improvement (OPI) RU V ini dikemas dengan melibatkan seluruh Culture Change Agents fungsi dan dilaksanakan di  Dining Room, area kilang RU V. Dalam kesempatan tersebut, General Manager RU V Yulian Dekri berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait  pentingnya menumbuhkan jiwa kepemimpinan sesuai tata nilai perusahaan, salah satunya adalah Clean.

 

Menurut Yulian Dekri, pencegahan fraud (tindakan kecurangan) melalui internalisasi budaya adalah penting mengingat masalah fraud tidak berkisar pada aturan dan standar Operasional Prosedur (SOP) saja, tetapi juga komitmen dan atensi insan Pertamina dalam mencegah potensi terjadinya resiko dari fraud.  “Visi misi perusahaan tak akan dicapai jika tidak diilhami dengan salah satu tata nilai perusahaan yaitu Clean. Diharapkan, setiap Culture Change Agents dapat menjadi role model yang menunjukkan komitmennya untuk menjalankan proses bisnis sesuai prinsip TARIF.Transparent, Accountable, Responsible, Independent, dan Fairness,” ujarnya.

 

Dalam sesi ini, Yulian Dekri yang hadir menjadi narasumber bersama Area Manager Legal & Counsel Anton Sumartono tersebut juga melakukan dialog interaktif dimana para CCA RU V yang hadir dapat memberikan ide-ide inovasi terkait pencegahan fraud.

CCA Coordinator RU V Riny Utami menilai antusiasme CCA RU V terlihat dari ide-ide yang dilontarkan dalam acara. “Ke depannya, ada masukan untuk membuat Klinik Fraud. Hal ini tentu sesuai dengan komitmen GCG yang harus dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Riny.

 

Adapun strategi internalisasi budaya anti fraud di RU V dilakukan sejalan dengan imbauan KOMPAS Budaya Pertamina yang bertujuan meningkatkan high performance culture. “Seperti kita ketahui, dalam Theme-o-meter survey 2015, ditemukan budaya kinerja sudah terbentuk dari  pola pikir dan kebiasaan pribadi. Ini perlu ditingkatkan menjadi kebiasaan organisasi untuk membentuk budaya kinerja tinggi. Salah satunya, dengan pelibatan manajemen atas, seperti GM RU V sebagai narasumber bersama tim manajemen lainnya,” ujar Hermawan Bayu, OPI Manager RU V.

 

Dalam sesi sosialisasi, juga dilakukan upskilling terkait kasus-kasus GCG yang dapat terjadi di lingkungan kantor, serta sistem GCG yang telah diterapkan di Pertamina. Diharapkan pemahaman yang didapat melalui sosialisasi dapat diimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari.• Keishkara

Share this post