Safari Ramadan : Direktur Pengolahan Ajak Pekerja RU VII Kasim Berbagi Keberkahan
SORONG – Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif melakukan kegiatan Safari Ramadan ke Pertamina RU VII Kasim, pada Rabu (15/5/2019). Selain memantau kegiatan operasional perusahaan di Sorong tetap normal pada bulan Ramadan, Budi juga berinteraksi langsung dengan para pekerja di lapangan agar tetap semangat bekerja.
Di sela-sela waktu menunggu buka puasa bersama dengan pekerja RU VII Kasim dan masyarakat sekitar wilayah operasi, Budi menyampaikan, Hijrah Meraih Berkah yang merupakan tema Safari Ramadhan Pertamina tahun ini memiliki arti bahwa hikmah Ramadhan dapat menjadi pendorong untuk hijrah memperbaiki diri menjadi lebih baik serta berperan membawa keberkahan berupa kebaikan dan kebahagiaan bagi sesama, baik untuk pribadi maupun Pertamina secara korporasi.
“Sebagai umat muslim yang diberikan amanah untuk mengelola sumber energi, tentu kita harus berupaya seoptimal mungkin untuk menjalankan amanah tersebut. Kita sadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh Pertamina semakin berat untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional. Untuk itu, diperlukan kerja keras yang lebih dari kita semua agar dapat survive. Karena itu, bulan Ramadan menjadi saat yang tepat untuk memaksimalkan perbaikan diri agar perusahaan tempat kita mencari rezeki selalu dilindungi dan diberkahi oleh Allah SWT,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Pertamina juga memberikan santunan sebagai bukti kepedulian terhadap sesama. Pemberian santunan ini dilakukan mengingat Pertamina tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis dan pelayanan kepada masyarakat dalam sektor energi, namun juga memiliki kepedulian sosial terhadap masyarakat.
Bantuan senilai Rp 155 juta diberikan dalam bentuk perbaikan sarana dan prasarana untuk tiga panti asuhan dan bingkisan perlengkapan sekolah untuk 254 anak yatim piatu dan para santri.
“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi yang menerimanya. Semoga Pertamina selalu dapat menjadi BUMN yang dapat memberikan sumbangsih positif bagi pembangunan manusia Indonesia,” pungkas Budi.•MIH