JAKARTA - Bertempat di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, hari ini (7/4/2019), PT Pertamina (Persero) secara resmi mendirikan PT Kilang Pertamina Balikpapan. PT Kilang Pertamina Balikpapan bertindak sebagai pengelola kilang hasil Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sekaligus menjadi sarana Pertamina bekerja sama dengan partner untuk berinvestasi pada Proyek RDMP Balikpapan.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) Pertamina Ignatius Tallulembang, Senior Vice President (SVP) Project Development Pertamina Suwahyanto, SVP Project Execution Pertamina Amir H. Siagian, serta Direktur Utama Pertamina Kilang Balikpapan, Narendra Widjajanto.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) Pertamina Ignatius Tallulembang menyatakan pendirian PT Kilang Pertamina Balikpapan merupakan salah satu milestone penting dalam pengembangan bisnis kilang dan petrokimia.
"Ini salah satu milestone penting dan merupakan target pencapaian kita di tahun 2019. Ini langkah awal kita untuk mulai mengembangkan bisnis kilang Balikpapan," ungkapnya.
Ignatius menegaskan, setelah pendirian PT Kilang Pertamina Balikpapan, secara pararel Pertamina juga akan melakukan proses pencarian pendanaan sekaligus partner untuk pembangunan kilang sesuai dengan kebutuhan. Langkah yang sama juga akan dilakukan di lokasi-lokasi RDMP maupun lokasi Grass Roor Refinery (GRR) lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Ini akan menjadi hal terpenting yang harus kita kawal bersama. Bagaimana bisa menjadi contoh untuk business unit yang akan menyusul nanti dalam rangka pengembangan bisnis peningkatan kapasitas kilang," imbuhnya.
Seperti diketahui, pekerjaan konstruksi proyek RDMP Balikpapan Tahap I yang akan berlangsung selama 52 bulan diperkirakan akan selesai pada tahun 2023. Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh kontraktor yang terdiri dari konsorsium SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk. dengan nilai kontrak sekitar US$ 4 miliar. Konstruksi proyek Tahap I ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kilang sebesar 38% menjadi 360.000 barel per hari dengan hasil produk BBM yang memenuhi spesifikasi Euro V.
Nilai investasi total Proyek RDMP Balikpapan akan meningkat ketika konstruksi Tahap II dilaksanakan. Konstruksi proyek Tahap II bertujuan untuk menjadikan kilang fleksibel dalam mengolah minyak mentah berjenis sour crude sehingga akan meningkatkan margin kilang.
Proyek RDMP Balikpapan didanai oleh Pertamina bersama dengan partner terpilih yang akan bergabung nantinya melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan. Direncanakan kepemilikan Pertamina pada PT Kilang Pertamina Balikpapan akan mencapai 55% dan partner sebesar 45%. Proses pemilihan partner sedang berlangsung dan bersamaan dengan itu Pertamina juga menjajaki kerja sama pendanaan dengan beberapa lembaga keuangan asal Korea Selatan.*STK/ft. TA