SEMARANG – Sebagai bentuk dukungan program pemerataan energi hingga pelosok negeri, PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia mengimplementasikan hasil kesepakatan yang ditandatangani bulan Februari lalu.
Kerjasama tersebut berupa perluasan penyaluran BBM dan LPG melalui pembangunan Pertashop di desa-desa yang berada di wilayah Indonesia, khususnya yang belum terjangkau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi Pertamina berskala kecil untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat pedesaan.
Pjs. General Manager (GM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) Rahman Pramono Wibowo menyampaikan, hingga bulan Juli 2020, sebanyak 68 unit Pertashop telah berdiri, yakni 62 unit di Jawa Tengah dan 6 unit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Beberapa desa di Jawa Tengah sudah tersedia Pertashop, di antaranya Desa Talang di Kabupaten Tegal, Desa Kalirejo di Kabupaten Pekalongan, Desa Limpakuwus di Kabupaten Banyumas, Desa Punggelan di Kabupaten Banjarnegara dan Desa Selokarto di Kabupaten Batang. Selain itu, di wilayah DI Yogyakarta ada di Desa Umbulharjo Kabupaten Sleman, Desa Girimulyo di Kabupaten Gunung Kidul serta beberapa wilayah lainnya,” kata Pramono dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis 16 Juli 2020.
Melalui Pertashop, lanjut Pramono, Pertamina mengusung program One Village One Outlet (OVOO) dalam menjamin ketersediaan energi hingga daerah-daerah pelosok. “Harapannya setiap kecamatan di seluruh Indonesia, khusunya di Provinsi Jawa Tengah dan DIY terdapat satu outlet layanan Pertamina yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Meskipun dioperasikan di desa, Pertashop tetap menjalankan aspek keamanan dan keselamatan sesuai standar.
“Pertashop merupakan satu-satunya lembaga penyalur produk Pertamina yang memiliki izin resmi. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk mendapatkan produk BBM dan LPG di Lembaga penyalur resmi,” ucapnya.
Bersama Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Desa, Pertamina berkomitmen untuk memeratakan penyaluran energi seperti BBM dan LPG kepada masyarakat khususnya di wilayah pelosok.
“Kami membuka peluang kerjasama bagi pemerintah daerah maupun pihak lainnya. Hal itu untuk mempercepat pencapaian OVOO dan juga dapat meningkatkan perekonomian desa,” tutup Pramono. *MOR IV/HM