BATAM - Satuan tugas Ramadhan dan Iedul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mulai siaga menyiapkan kebutuhan BBM, elpiji dan avtur. Satgas memprediksi kenaikan kebutuhan BBM dan elpiji. Sementara untuk avtur masih terdampak penurunan jumlah penerbangan.
Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo, menjelaskan persiapan yang dilakukan Satgas Rafi. "Kami memprediksi kenaikan kebutuhan bahan bakar minyak di Kepulauan Riau (Kepri) sebesar 6 persen. Sementara kebutuhan bahan bakar diesel diprediksi naik 8 persen," terang Roby.
Konsumsi Pemium diperkirakan meningkat 7 persen, atau sebesar 838 Kilo Liter (KL) per hari. Sementara konsumsi BBM berkualitas yaitu Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertalite diprediksi turut meningkat masing-masing 21 persen, 6 persen dan 4 persen.
Untuk kategori bahan bakar diesel, konsumsi biosolar diestimasi naik 3 persen. Sedangkan Pertamina Dex meningkat hingga 1213 persen.
"Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi, kami menginstruksikan kepada SPBU di jalur mudik untuk menambah stok BBM. Terutama jenis Premium, Pertalite dan Pertamax. SPBU mudik juga beroperasi selama 24 jam," ujar Roby. Pihaknya juga memastikan seluruh fasilitas layanan di SPBU dalam kondisi bersih dan berfungsi baik.
Di sisi elpiji, lanjut Roby, Satgas Rafi mengestimasi penambahan konsumsi elpiji 3 kg subsidi sebesar 4 persen. Atau setara dengan 53.000 tabung per hari untuk Kepri.
Penambahan konsumsi pun diperkirakan terjadi pada epiji non subsidi seperti Bright Gas. Konsumsinya diestimasi sebesar 9.818 tabung per hari atau meningkat 6 persen.
Depot, agen dan pangkalan elpiji akan tetap melayani konsumen meski di hari libur. Disamping itu, disiapkan cadangan pasokan dan operasi pasar jika diperlukan.
Adapun untuk kebutuhan avtur, diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi sebesar 10 persen pada H-5 hingga H-2 lebaran. Pada saat arus balik di H+2 sampai H+3 lebaran, diprediksi peningkatan yang serupa.
Namun secara keseluruhan, konsumsi avtur Januari hingga Mei 2019 mencatat penurunan sebesar 21 persen. Hal ini disebabkan berkurangnya jumlah penerbangan dari maskapai.
"Kami menghimbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU dan elpiji di pangkalan resmi Pertamina dengan harga standar. Stok tersedia mencukupi, karena rata-rata ketahanan stok mencapai lebih dari 20 hari," ujar Roby.
Pertamina juga membuka layanan pengaduan dan informasi masyarakat yang dibuka 24 jam melalu Call Center Pertamina 135. Masyarakat yang membutuhkan informasi seputar produk-produk Pertamina seperti BBM, LPG dan Pelumas atau ingin melaporkan kondisi BBM dan LPG di satu wilayah bisa menghubungi nomor telepon 135. *MOR I