Satukan Pedoman Produksi yang Terintegrasi

Satukan Pedoman Produksi yang Terintegrasi

14-genades _resizeJAKARTA - Pengembangan sektor hulu yang di dalamnya terdapat aspek operation excellence adalah salah satu fokus dari lima pilar strategi Pertamina (Persero) dalam upaya mengembangkan bisnis sektor hulu migas. Dalam men­dukung tercapainya operation excellence sebagai budaya kerja yang ingin ditumbuhkembangkan di seluruh anak perusahan hulu (APH), Direktorat Hulu melalui fungsi Upstream Strategic Planning & Operation Evaluation (USPOE) melakukan sosialisasi pe­doman Pertamina Upstream Production Way (Production Way). Sosialisasi ini diselenggarakan ke seluruh APH se­panjang bulan Juli hingga awal Agustus 2017. “Setelah disosialisasikan ke jajaran direktur operasi APH pada 13 Juni 2017, Production Way juga disosialisasikan sampai ke tataran working level,” ucap Ambar Rachmanto, Vice President Operation Evaluation di hadapan para pe­serta sosialisasi Production Way untuk jajaran Pertamina EP (PEP) Aset 5, di Balikpapan, (2/8).

 

Menurut Ambar, sosialisasi sampai dengan ke tataran working level bertujuan untuk memberi pemahaman tentang Production Way secara jelas kepada pekerja yang akan terlibat langsung dalam implementasinya. Production Way merupakan salah satu bagian kerangka strategi utama Direktorat Hulu dalam merancang pedoman Pertamina Hulu Way yang terdiri dari Pertamina Exploration Way (PEW), Pertamina Upstream Development Way (PUDW), Pertamina Upstream Production Way (Production Way), Pertamina Drilling Way (PDW), dan Pertamina Geothermal Way (PGW).

 

Production Way adalah pedoman dalam pengelolaan keteknikan pro­duksi dan operasi produksi migas se­cara terintegrasi menuju operational excellence. Kandungan dari Production Way merupakan penyempurnaaan dan standarisasi pelaksanaan kegiatan produksi yang beragam di masing-masing APH. Pokok bahasan Production Way meliputi sub-surface, well, surface facility, sampai ke titik sales point dengan memperhatikan aspek HSSE, teknikal, ekonomi, komersial, organisasi, dan social politik. “Kita cukup bangga penyusunan Production Way dilakukan tanpa bantuan konsultan. Tetapi, dirancang dan disusun oleh para pekerja Pertamina dari setiap APH yang profesional dan berpengalaman di bidangnya masing-masing,” tambah Ambar.

 

Lebih lanjut Ambar menjelaskan dalam upaya memastikan Production Way  dilaksanakan secara efektif dan tepat sasaran, diperlukan assessment yang berkala, supaya optimalisasi operasi produksi dan perbaikan berkelanjutan dapat dipetakan serta diukur dengan akurat. “Dari assessment tersebut akan ada 5 skala penilaian dengan nilai 5 adalah level tertinggi yang menunjukan bahwa wilayah kerja atau lapangan tersebut telah menerapkan standard excellence sesuai dengan production way,” terang Ambar.

 

Lewat forum sosialisasi tersebut Ambar juga menyatakan bahwa Production Way itu merupakan versi pertama. Dia mengharapkan masukan-masukan dari seluruh peserta untuk lebih menyempurnakan pedoman di­maksud agar kegiatan operasi produksi mi­gas di seluruh APH berjalan sesuai kai­dah keteknikan secara terintegrasi. Dalam setiap sambutan penutup sosialisasi, Ambar menekankan kepada seluruh pekerja yang terlibat di kegiatan produksi untuk tidak merasa terbebani dengan adanya Production Way. “Karena Production Way bukan merupakan pekerjaan tambahan, namun lebih menstandarisasikan tahapan pekerjaan yang telah ada,”ujar Ambar.

 

Sementara itu, pada waktu yang sama, Irwan Zuhri, General Manager Asset 5 PEP menyambut baik adanya Production Way, sebagai pedoman yang dapat me­nyatukan berbagai standar tahapan pe­kerjaan keteknikan produksi dan operasi produksi masing-masing lapangan dengan karakteristik reservoir berbeda-beda. Menurutnya, cakupan bahasan Production Way juga meliputi proses optimalisasi aset dan lesson learned dari pengalaman pe­nanggulangan permasalahan keteknikan produksi, serta langkah-langkah usaha op­timasi produksi yang sudah dilakukan. “Standar operasi produksi di PEP telah me­miliki TKO/TKI yang sudah berjalan. Namun dengan adanya  Production Way ini, kami harapkan akan lebih mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan produksi,” ungkap Irwan.

 

Sebelum di Balikpapan, rangkaian so­sialisasi Production Way telah dilakukan di beberapa APH seperti Pertamina EP Cepu (PEPC) dan Pertamina Internasional EP (PIEP) di Jakarta pada 13 Juli 2017, Per­ta­mina EP Asset 1 di Jambi (18 Juli 2017), PEP Asset 4 di Cepu (18 Juli 2017), PEP Asset 2 di Palembang (20 Juli 2017), dan PEP Asset 3 di Cirebon (21 Juli 2017).•DIT. HULU

Share this post