Satyalancana Wirakarya untuk Tiga Insan Pertamina

Satyalancana Wirakarya untuk Tiga Insan Pertamina

Penghargaan _ESDMJAKARTA –  Tiga Insan Pertamina menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo me­­lalui Kementerian ESDM yang disematkan secara langsung oleh Menteri ESDM Sudirman Said pada Upacara Peringatan Hari Pertambangan & Energi ke-70 dengan tema “Bersama Kita Bangun Kedaulatan Energi” di Halaman Kantor Kementerian ESDM, Senin (28/9).

 

Sesuai Ke­putusan Pre­siden Nomor 82/TK/Tahun 2015 yang ditetapkan tanggal 30 Juli 2015 itu, tiga insan Pertamina yang menerima tanda kehormatan Satya­lancana Wirakarya, yaitu Rony Gunawan, Faisal Yusra, dan Hendra Jaya.

 

Presiden Direktur Per­tamina EP Rony Gunawan (saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PGE) dinilai berperan aktif memanfaatkan waste support jalur pipa geothermal sebagai sumber energi ra­mah lingkungan untuk lam­pu penerangan jalur pipa de­ngan menggunakan Thermo Electric Element di Area Kamojang, sehingga mampu meningkatkan penerangan di jalur pipa 40-45 lux, mengu­rangi biaya monitoring di jalur pipa dan aktivitas di jalur pipa.

 

“Kita ingin agar PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menjadi nomor satu di Indonesia dan energi geothermal lebih diutilisasi di Indonesia. Saat ini menjadi tantangan bagi saya di Per­­tamina EP bagaimana meningkatkan produksi migas dan cadangannya untuk energi bangsa yang fokus utamanya adalah efi­siensi,” ujar Rony.

 

Penghargaan lainnya di­terima oleh Direktur Utama PT Pertamina Gas, Hendra Jaya karena dinilai ber­peran aktif melakukan kegiatan dalam rangka mengu­rangi pencemaran lingkungan akibat meluapnya cairan kondesat pada bak penampung FlareStack dengan modifikasi sistem Drain Condesat di Header Flare Stack Stasiun Kom­presor Tegalgede di Perta­mina Gas West Jawa Area, sehingga tidak menimbulkan kerugian lain­nya terhadap kelestarian lingkungan hidup.

 

Vice President Quality System & Knowledge Ma­nagement Pertamina, Fai­sal Yusra juga menda­pat­kan penghargaan yang sa­ma karena dinilai turut ber­peran aktif meningkatkan ki­nerja perusahaan melalui pengembangan empat pilar dan budaya inovasi, se­hingga Pertamina mem­peroleh peningkatan keun­tungan yang besar dari Rp 986 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp. 8.008 miliar pada tahun 2014 dan me­ningkatkan penerimaan negara.

 

“Penghargaan ini men­jadi tantangan bagi saya bagaimana proses em­pat pilar tersebut bisa berke­lanjutan sebagai sistem yang telah diakui secara nasional hingga internasional. Tan­tangan lainnya, bagaimana kita membentuk kader-kader insan mutu Pertamina yang betul-betul mengerti bah­wa fundamental em­pat pilar tersebut harus di­jaga dan konsisten mem­pertahankanya,” ungkap Faisal Yusra.

 

Disamping menerima penghargaan Satyalancana Wirakarya, Pertamina juga menerima penghargaan Dharma Karya Energi & Sumber Daya Mineral. Peng­hargaan tersebut diper­untukkan bagi Gugus Ken­dali Mutu, Proyek Kendali Mutu dan Sumbang Saran insan mutu Pertamina. Hal ini membuktikan insan mutu Pertamina senantiasa berinovasi demi mewujudkan aspirasi Pertamina menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

 

Usai memberikan peng­hargaan, Sudirman Said berpesan agar pelaku usaha energi harus mampu memberikan kontribusi besar terhadap Sembilan Program Strategis Nasional yang dicanangkan oleh Kementerian ESDM dalam rangka mempercepat upaya pembangunan kedaulatan energi.

 

Sembilan program stra­tegis nasional tersebut, yaitu perbaikan bauran energi, pembudayaan konservasi energi, eksplorasi migas secara agresif, peningkatan produksi dan lifting migas, pembangunan infrastruktur migas, pembangunan pem­­bangkit  35.000 MW, pembangunan industri pe­nun­jang sektor energi, hiliri­sasi industri mineral dan ba­tubara dan yang terakhir adalah konsolidasi industri tambang.   

 

“Ke depan, kita memiliki tantangan yang cukup nya­­ta, lifitng minyak bumi tahun 2019 harus kita jaga ditargetkan sebesar 700.000 bpd, pemanfaatan gas bumi dalam negeri yang saat ini sebesar 59 persen akan terus ditingkatkan hingga menjadi 64 persen pada tahun 2019,” ungkap Sudirman Said.

 

Ia juga mengharapkan sinergi di antara BUMN energi dan sumber daya mi­neral harus didorong se­cara maksimal. Dua BUMN terbesar di bidang energi yaitu Pertamina dan PLN harus terus dipacu untuk me­­lakukan transfomasi me­nuju perusahaan kelas dunia. Kerja sama antara Pe­merintah dan Swasta baik dalam skala nasional maupun internasional pun harus terus didorong.•IRLI

Share this post