JAKARTA -- Selama semester 1 tahun 2019, Pertamina terus berupaya maksimal meningkatkan produksi migas. Dengan teknologi terkini ditambah dengan optimasi dan stimulasi sumur, sejumlah lapangan yang dikelola anak perusahaan hulu Pertamina berhasil melampaui target produksi yang ditetapkan RKAP dan APBN.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu di hadapan insan pers nasional di Madame Ching Resto, Jakarta, pada Kamis (18/7/2019).
"Beberapa anak perusahaan yang produksinya berhasil melampaui target RKAP adalah PHE, PEP, dan PEPC. Sedangkan yang berhasil melampaui target APBN di antaranya PHKT, JOB Tomori, JOB Jambi Merang, PHE NSB & NSO, JOB Salawati, dan Raja Tempirai," imbuhnya.
Dharmawan menyampaikan, hingga Juni 2019 total produksi minyak 413 MBOPD dan produksi gas sebesar 2.856 MMSCFD, sedangkan untuk lifting minyak sebesar 369 MBOPD dan Gas 2.113 MMSCFD.
"Kinerja produksi migas Pertamina tersebut tentunya memberikan kontribusi positif untuk penerimaan negara," tukas Dharmawan.
Terkait kinerja Pertamina Hulu Mahakam (PHM), pada kesempatan yang sama General Manager PHM John Anis memaparkan sampai saat ini afiliasi Pertamina Hulu Indonesia (PHI) ini terus agresif melakukan pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
"Saat ini PHM melakukan pengeboran sebanyak 52 sumur dari target 118 sumur di tahun 2019," ujarnya.
Menurut John Anis, WK Mahakam sudah beroperasi lebih dari 40 tahun. Karena itu, tidak ada pilihan lain PHM harus terus berusaha meningkatkan produkai melalui pengeboran sumur baru.*KUN