Semester I 2016, Pertamina Catat Peningkatan Produksi Migas Hingga 12,5 %

Semester I 2016, Pertamina Catat Peningkatan Produksi Migas Hingga 12,5 %

JAKARTA-Kendati masih harga minyak dunia masih rendah, PT Pertamina (Persero) justru sukses mencatatkan pertumbuhan produksi minyak dan gas hingga 12,5% pada semester I 2016 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro me­nga­takan, selama periode Ja­nuari-Juni 2016, produksi minyak Pertamina mencapai 305 ribu barel per hari (bph). Level produksi tersebut naik 11,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 274 ribu bph. Tak hanya itu, pada periode tersebut produksi gas pun turut meningkat hingga 15,8% mencapai 1,938 mmscfd dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Pada semester I tahun lalu, produksi gas Per­tamina hanya sebanyak 1.710 mmscfd.

 

“Dengan peningkatan pro­duksi minyak dan gas ter­sebut, secara konsolidasi produksi migas Pertamina selama semester I 2016 naik 12,5% dibandingkan dengan tahun lalu. Semester I tahun ini kami memproduksikan migas sebanyak 640 ribu barel setara minyak per hari. Sedangkan tahun lalu 569 ribu barel setara minyak per hari,” imbuhnya.

 

Menurut Wianda, pe­ningkatan produksi minyak disokong oleh kenaikan pro­duksi minyak dari Irak dan Aljazair. Untuk produksi gas kenaikan signifikan terjadi di Aljazair dan Malaysia. Realisasi produksi bagian Pertamina di Aljazair pada semester I 2016 mencapai 20 bph minyak dan 111 mmscfd gas. “Adapun, produksi migas bagian Pertamina di Malaysia sebanyak 21 ribu bph minyak dan 89 mmscfd. Sedangkan bagian produksi minyak di Irak sebanyak 44 ribu bph,” jelas Wianda di hadapan media cetak dan elektronik nasional, dalam workshop me­dia, di Ja­karta, Selasa (19/7).

 

Pada kesempatan itu, Wianda memaparkan dua ba­­gian terbesar yang mampu meningkatkan produksi migas yakni melalui organik (produksi APH) dan anorganik (M&A dan Terminasi). Diharapkan sebagian blok-blok yang po­tensial namun akan habis masa kontraknya akan menjadi portfolio bisnis Pertamina yang utamanya untuk peningkatan produksi migas nasional.

 

“Pertumbuhannya cukup pesat karena hampir 50 per­sen ditunjang oleh produksi an­organik. Target kita itu men­capai hampir lebih dari 2 juta barel minyak per hari yang akan diproduksikan pada 2030. Harapannya kita bisa banyak melakukan in­­vestasi di luar ne­geri,” paparnya.

 

Sedangkan melalui organik, jelas Wianda, terdapat berbagai kegiatan Anak Perusahaan Hulu yang menunjang mulai dari penetapan produksi, EOR, dan bermacam upaya yang fokus terhadap lokasi-lokasi migas yang menghasilkan pro­duksi sesuai dengan ke­ten­tuan perusahaan yang su­dah ditetapkan.•EGHA

Share this post