Serah Terima Crude : Rencana Kerja yang Rinci untuk Losses Yang Dimitigasi

Serah Terima Crude : Rencana Kerja yang Rinci untuk Losses Yang Dimitigasi

Seluruh Fungsi sedang bekerja keras dalam menekan seluruh losses yang terjadi di lingkungan Perusahaan. Semua fungsi termasuk ISC menjalankan program kerjanya dalam menekan seluruh losses yang ada di area kerja. Dalam melaksanakan insiatif pengurangan losses tersebut tim ISC merencanakan 5 (lima) langkah program kerja yang diharapkan mampu menekan losses di Perusahaan.

 

Maksimalisasi pengawasan kegiatan serah terima di terminal laut adalah salah satu dari inisiasi tersebut. Dengan peningkatan pengawasan semua titik penting pada kegiatan serah terima minyak yakni terminal muat memastikan bahwa seluruh minyak yang masuk di Pertamina adalah minyak mentah (crude) dengan kualitas layak, tidak banyak mengandung pengotor (S&W figure) dan air (free water), crude yang akan berdampak pada pemrosesan ulang di kilang yang nantinya berkontribusi pada peningkatan biaya operasional dan tingkat kompetitif kilang.

 

Inisiasi ini terdiri dari pengawasan dan peningkatan kinerja Surveyor yang bertugas dalam melihat apakah moda transportasi yang ada layak jalan atau tidak dalam mengangkut kargo dengan kualitas yang memenuhi spesifikasi Perusahaan. Disusul dengan penyiapan prosedur yang mengatur apabila terdapat SL dan Freewater dalam kargo dalam TKO penanganan SL & Free Water. Monitoring keseluruhan proses melalui kegiatan witness dan fact finding yang dilakukan bersama unit pengolahan dan SKK Migas pada Terminal KKKS yang dirasa bermasalah dalam menyalurkan crude.

 

Inisiasi kedua adalah Maksimalisasi pengawasan selama pengangkutan crude/kargo ke kilang dimana inisiasi ini melibatkan usaha pemotongan praktek-praktek pencurian minyak yang ada pada jalur transportasi. pemasangan CCTV dan GPS yang aktif adalah salah satu tindakan preventif yang selain mengurangi keinginan oknum  crew yang ingin mencuri dan penyedia bukti apabila terjadi kasus pencurian.

 

Inisiasi ketiga adalah maksimalisasi pengawasan di terminal bongkar dengan koordinasi yang dilakukan dengan Direktorat Pengolahan. Koordinasi dilaksanakan dengan review & revisi pedoman penanganan supply loss (SK Dirut No. 18 th 2007) serta alignment TKO Penerimaan MM di RU dengan revisi surat yang sama.

 

Inisiasi keempat adalah eliminasi loss akibat free water dengan menguatkan keluaran riset laboratorium serta memperbanyak temuan di loading port, voyage kapal dan discharging port. serta minimasi dampak kenaikan S & W melalui koordinasi dan revisi pedoman kerja penanganan master sample di Unit Pengolahan.

 

Dari ke 5 (lima) inisiasi tersebut tim ISC berhasil menurunkan sejumlah losses pada transportasi laut secara rerata untuk RU III Plaju dan RU VI Balongan.

 

Diharapkan inisiasi tersebut dapat didukung oleh inisiasi-inisiasi di fungsi yang terlibat sehingga penurunan angka losses dan peningkatan keuntungan perusahaan menjadi tidak terelakkan. We Need You! Pekerja Bersatu, Minimalisasi Losses Tidak Terganggu! Pertamina Jaya! Jaya!•ptkam

Share this post