JAKARTA – Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina (Persero) dengan Mitshubishi Heavy Industries, Ltd dilakukan oleh Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen dan General Manager Business Development & ICT Solution Department, Energy & Environment, Mr. Takaya Watanabe, di Kantor Pusat Pertamina, pada (16/10). Kerja sama ini sebagai upaya Pertamina untuk meningkatkan produksi minyak di wilayah Sumatera Selatan melalui CO2 – Enhanced Oil Recovery (EOR) Technology.
SVP Development & Technology Pertamina, Gunung Sardjono Hadi menjelaskan, kerja sama ini bermula dari keinginan Mitsubishi Heavy Industries, Ltd yang akan mengembangkan bisnis Synthetic Natural Gas (SNG) di Sumatera Selatan dan natural gas tersebut akan dijual kembali ke pihak PLN dan PGN dengan produksi sekitar 150 mmscfd.
CO2 yang menjadi hasil pembakaran SNG tersebut dapat digunakan Pertamina gunakan untuk menginjeksikan lapangan-lapangan minyak di wilayah Sumatera Selatan. Rencananya, CO2 tersebut akan diinjeksikan dengan menggunakan teknologi EOR di lapangan Abab, Raja, Dewa daerah Pendopo untuk meningkatkan produksi minyak.
“Kami berharap CO2 dari SNG itu dijual ke kita dengan harga free dan akan kita injeksikan untuk meningkatkan produksi minyak. Jika memang ini berhasil, maka tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di lapangan lainnya seperti di Kalimantan yang punya potensi batubara tidak komersial dan kandungan yang rendah maka bisa dijadikan SNG,” ungkap Gunung.
MoU ini akan ditindaklanjuti dengan Joint Study Agreement (JSA) dan studi ini akan memakan waktu yang cukup lama sekitar satu tahun. Apabila dalam studi CO2 tersebut tidak layak untuk diinjeksikan ke dalam reservoir karena akan mencemari lingkungan, maka proyek SNG tersebut tidak akan disetujui oleh Pemerintah Jepang sebagai penyokong dana pihak Mitsubishi Heavy Industries, Ltd.
Sebelumnya proyek bisnis SNG yang dijalankan oleh pihak Mitsubishi Heavy Industries, Ltd telah membuktikan hasil yang nyata di Colorado Amerika. Dari proyek SNG tersebut, pihaknya mendapatkan tiga produk, yaitu gas, fertilizer untuk pupuk dan CO2. Sehingga Mitsubishi akan menerapkannya di Indonesia untuk menghasilkan energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.•IRLI