Setahun PHE NSB dan PHE NSO, Sukses Tingkatkan Kinerja

Setahun PHE NSB dan PHE NSO, Sukses Tingkatkan Kinerja

16-PHE NSO-BPada Oktober 2016, genap setahun sudah PT Pertamina Hulu Energi (PHE) NSB dan PHE NSO menjalankan amanat untuk mengoperasikan dua blok Migas di Aceh yaitu Blok B (onshore) dan Blok NSO (offshore).

 

Tepatnya pada 1 Oktober 2015, PHE mulai menerima kedua blok tersebut dari ExxonMobil Indonesia yang kemudian mem­bentuk anak perusahaan bernama PT PHE NSB dan PT PHE NSO.

 

General Manager PHE NSB dan PHE NSO Adi Harianto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pekerja PHE NSB dan PHE NSO atas keberhasilan yang sudah dicapai selama setahun beroperasi. Di antara keberhasilan yang diungkapkan oleh Adi Harianto adalah keberhasilan kinerja QHSSE, yaitu mencapai 1,2 juta jam kerja tanpa kecelakaan, pencapaian reliability sebesar 96.2 % di atas target awal 95%, cost efficiency dengan pemotongan anggaran buffer, volume kerja berdasarkan prioritas, renegosiasi dengan provider, dan optimasi produksi, yaitu produksi gas NSO 180 juta kaki kubik dari target 140 juta kaki kubik, dan produksi kondensat di atas 2.000 Bbl dari target 1.200 Bbl.

 

“Semua pekerja baik di lapangan (Aceh Production Operations) maupun di Jakarta harus tetap kerja keras, cerdas, ikhlas dan tetap fokus dalam mencapai target produksi tanpa kecelakaan kerja. Apa yang sudah dilakukan dengan baik selama setahun ini, harus dipertahankan bahkan ditingkatkan demi kemajuan PHE NSB dan PHE NSO kedepan,” ujar Adi Harianto.

 

Ia juga berharap, di tahun-tahun men­datang, PHE NSB dan PHE NSO juga tetap dapat menebar manfaat bagi masyarakat sekitar dengan berbagai program CSR yang terus dilakukan perusahaan. Yang terbaru adalah program magang kerja bagi fresh graduate yang memprioritaskan para pemuda di sekitar wilayah operasi di Aceh Utara dan Lhokseumawe.

 

Direktur Utama PHE, R. Gunung Sardjono Hadi pada kesempatan terpisah mengatakan, “PHE NSB dan PHE NSO merupakan anak bungsu di PHE. Ini merupakan tantangan buat PHE, karena memang unik. Khusus PHE NSB memang tidak di bawah SKK Migas, namun di bawah Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). Sedangkan PHE NSO masih di bawah SKK Migas”.

 

Gunung berharap, kerja sama dengan stakeholder yang selama ini telah terjalin baik dapat dipertahankan meski di bawah BPMA. “Ini bukan menjadi kendala dalam membawa misi korporasi dalam meningkatkan produksi dan tetap mempertahankan aspek QHSSE.

 

“Saya apresiasi sekali dalam satu tahun kita mampu mengelola dua blok ini yang sebelumnya dikelola oleh ExxonMobil.Alhamdulillah kita bisa mempertahankan produksi, keselamatan kerja serta biaya produksi bisa ditekan. Itu semua adalah prestasi yang  membanggakan,” ungkapnya.

 

Gunung berharap ke depan prestasi-prestasi itu bisa ditingkatkan lagi. “Ini juga sebagai jawaban atas tantangan yang diberikan PT Pertamina (Persero). Hasil akuisisi yang dilakukan Pertamina atas dua blok ini memberikan hasil yang bagus dibandingkan sebelum saat dikelola ExxonMobil. Saya juga masih percaya kedua blok tersebut setelah perpanjangan dua puluh tahun ke depan dapat memberikan hasil yang optimal kepada Pertamina”.

 

Di akhir pesannya, Gunung berterima kasih kepada GM dan seluruh pekerja yang terlibat. “Saya berterima kasih kepada GM dan tim. Semoga terus profesional, semangat bekerja dalam tim, dan menjaga integritas. Itu adalah etos kerja yang selalu saya dengungkan di PHE maupun AP PHE”.•PHE NSO-PHE NSB

Share this post