CIANJUR – Liquefied Petroleum Gas atau LPG menjadi pilihan para peternak ayam broiler sebagai sumber energi bagi alat penghangat tubuh anak ayam.
Setelah menetas, anak ayam belum mampu mengatur suhu tubuhnya. Maka proses brooding atau penghangatan perlu dilakukan sampai umur anak ayam mencapai 2 minggu.
Rata-rata perbulan peternah ayam kelas menengah bisa menghabiskan 300 tabung LPG 12. Apa jadinya jika masih ada praktek penyalahgunaan LPG subsidi sebagai pendukung operasional proses brooding. Pastinya hak subsidi yang harus dinikmati masyarakat miskin akan terampas.
Namun itu tidak terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebagian besar peternak ayam, setia menggunakan LPG Bright Gas 12 Kg bahkan ada juga yang menggunakan LPG 50 Kg.
Seperti Aji, pengelola peternakan ayam di Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, telah setia menggunakan Bright Gas sejak dua tahun lalu.
"Alat penghangat kami menggunakan Bright Gas, supaya pemanasan lebih stabil dan praktis tidak bolak balik ganti,” ujarnya.
Aji menambahkan menggunakan Bright Gas agar operasional alat penghangat di kandang ayam lebih aman karena adanya fitur katup pengaman ganda, yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih. Selain itu untuk pemesanan Bright Gas juga dinilainya jauh lebih praktis daripada produk LPG biasa.
Dengan memesan melalui Contact Pertamina 1 500 000, Bright Gas langsung diantar oleh agen terdekat dari lokasi peternakan.
Selain Aji, terdapat dua lokasi peternakan ayam lainnya di Kabupaten Cianjur yang juga setia menggunakan LPG non subsidi sejak tahun 2016.
Peternakan di Desa Cikencana, Kecamatan Gekbrong yang dikelola oleh Manap, menggunakan sebanyak 270 tabung Elpiji 12 Kg per bulan. Sedangkan peternakan di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang juga menggunakan sebanyak 120 tabung Elpiji 50 Kg, serta 100 tabung Elpiki 12 Kg per bulan.
“Memang menggunakan LPG lebih memudahkan bagi kami para peternak. Selain mudah mengoperasikan dan mengatur suhunya, juga tidak menimbulkan asap atau polusi,” ungkap Manap selaku peternak ayam di Kecamatan Gekbrong.
Melihat antusiasme para pengusaha peternak yang telah beralih ke penggunaan LPG non subisidi, Pertamina memberikan apresiasi untuk perusahaan peternakan ayam berskala besar di Kabupaten Cianjur sebagai konsumen setia Pertamina yang telah menggunakan LPG non subsidi.
“Adanya kesadaran para peternak berskala besar yang bangga menggunakan LPG non subsidi berkontribusi dalam penyaluran LPG subsidi di Kabupaten Cianjur yang lebih tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat miskin dan usaha mikro. Semoga dapat menginspirasi peternak besar lainnya,” jelas Sales Area Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III wilayah Sukabumi Gustiar Widodo.
Dalam pertemuannya dengan para peternak ayam tersebut, Gustiar juga tidak lupa kembali mengedukasi pelanggan setianya mengenai cara aman penggunaan LPG.
“Tak lupa kami juga selalu mengingatkan pelanggan setia untuk selalu memperhatikan keamanan dalam penggunaan LPG. Agar selalu mengecek tabung secara berkala, dan memastikan bahwa aksesoris tabung yang digunakan sudah berstandar SNI,” tuturnya.*MOR III