Sharing Session Perkembangan Terkini Investasi Pasar Modal, Pasar Modal Syariah dan Perbankan Syariah

Sharing Session Perkembangan Terkini Investasi Pasar Modal, Pasar Modal Syariah dan Perbankan Syariah

17-syariahJAKARTA– Fungsi Treasury Direktorat Keuangan Per­ta­mina bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Sharing Session Perkembangan terkini Investasi Pasar Modal, Pasar Modal Syariah dan Perbankan Syariah di Ruang Pertamax Lt. 21 Kantor Pusat Pertamina, Senin (31/10), yang diikuti oleh para pekerja di lingkungan Direktorat Keuangan baik di kantor Pusat maupun anak Perusahaan.

 

Hadir selaku narasumber yakni Direktur Pengelolaan Investasi OJK Sujanto, Direktur Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi, dan Deputi Direktur Pengem­bangan Produk dan Edukasi Departemen Perbankan Syariah OJK Setiawan Budi Utomo.

 

Dalam paparannya, VP Treasury Pertamina Narendra Wijayanto menjelaskan, acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi pekerja Pertamina mengenai pasar modal baik konvensional maupun syariah, serta perbankan syariah sebagai perantara transaksi pasar modal tersebut.

 

“Jadi kita ingin men­dapatkan masukan dari OJK selaku otoritas yang mengetahui secara betul perkembangan pasar modal ataupun perbankan syariah yang saat ini memang di­kelola oleh OJK,” kata Na­rendra.

 

Narendra berharap ke depan Pertamina da­pat berkontribusi pada per­kembangan pasar modal melalui perbankan syariah di Indonesia yang saat ini masih memiliki market share sekitar 5% dari keseluruhan industri perbankan yang ada.

 

“Kita berharap ke de­pan Pertamina bisa mem­berikan kontribusi dalam perkembangan pasar modal atau perbankan Syariah. Tentunya dengan sinergi Anak Perusahaan untuk memanfaatkan pasar mo­dal dan pasar uang ini se­cara lebih intensif,” jelas Narendra.

 

Narenda mengatakan Pertamina telah melakukan beberapa upaya seperti mengadakan  sosialisasi perbankan syariah, membuat rekening simpanan, dan melakukan transaksi me­lalui bank syariah dalam men­dukung perbankan syariah saat ini.

 

“Pertama, kita mela­kukan sosialisasi secara internal bersama Direktorat SDM mengenai perbankan syariah kepada individu-individu pekerja Pertamina. Kedua, secara korporasi kita mencoba untuk membuka rekening bank syariah, me­lakukan transaksi, dan juga menempatkan uang di bank syariah, serta juga beberapa perdagangan atau trade financing secara syariah,” pungkas Narendra.

 

Di sisi lain, Direktur Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi mengatakan, Pertamina sebagai pros­pek potensial investor da­pat berkontribusi dari segi Pendanaan/Funding mau­pun Investasi syariah.

 

“Pertamina sangat po­tensial menjadi prospek bagi para investor di pasar modal syariah ini, bisa me­lalui saham, atau bisa juga melalui reksadana sya­riah. Sementara dari sisi pen­danaan, Pertamina bisa meng­ambil peran dalam pe­­nerbitan sukuk,” jelas Fadilah.

 

Dalam perkembangan industri keuangan syariah, Fadilah meyatakan optimis pasar modal syariah akan tum­buh dengan cepat se­iring dengan dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) oleh Pre­siden Jokowi untuk memper­mudah koordinasi kebijakan industri keuangan syariah.

 

“Memang sekarang ma­sih kecil, namun dari segi investor saya sudah melihat track record-nya baik untuk saham syariah maupun rek­sadana itu meningkatnya lebih dari 100% setiap tahun. Jadi, tahun 2012-2013, in­vestor saham syariah itu masih di bawah 1.000, namun sekarang sudah 10.000-an lebih. Begitu pula reksadana  syariah, waktu itu masih 33.000 investor sekarang sudah lebih dari 60.000, artinya kita melihat bahwa upaya-upaya regulator ada hasilnya,” tambah  Fadilah.

 

Acara ini sendiri diisi dengan pembahasan me­ngenai update produk-produk pasar modal syariah dan produk perbankan sya­riah baik investasi maupun pendanaan/pinjaman, serta roadmap perkembangan pasar modal dan perbankan syariah di Indonesia.•Starfy

Share this post