Simulasi Keadaan Darurat Bencana di TBBM Krueng Raya

Simulasi Keadaan Darurat Bencana di TBBM Krueng Raya

10-Simulasi _3(1)Banda Aceh – Bencana alam gempa bumi di Aceh dengan kekuatan 8 skala richter menyebabkan aktivitas di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Krueng Raya yang dikelola PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I terhenti operasionalnya. Penghentian operasional TBBM Krueng Raya sesuai perintah dari Operation Head (OH) TBBM Krueng Raya Arjuna, yang selanjutnya menyalakan alarm tanda bahaya. Prosedur penyelamatan dan evakuasi terhadap bencana dengan segera diterapkan oleh bagian Health, Safety, Security & Environment (HSSE). Para pekerja TBBM Krueng Raya mencari tempat perlindungan aman sementara, yaitu di bawah meja dan di sudut ruangan.

 

Beberapa saat kemudian bencana gempa bumi mereda dan pernyataan keadaan aman disampaikan oleh bagian HSSE TBBM Krueng Raya. Prosedur pengumpulan para pekerja di titik berkumpul aman dijalankan. Bagian HSSE mencatat dan menghitung jumlah pekerja yang selamat dari bencana. Di saat yang bersamaan, OH TBBM Krueng Raya mengaktifkan Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) dan langsung menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) karena gempa yang dirasakan sangat kuat di Krueng Raya.

 

Tidak berapa lama kemudian, OH TBBM Krueng Raya mendapatkan informasi bahwa ada peringatan dini pertama yang telah dikeluarkan oleh BMKG, yaitu “Awas Tsunami Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar akibat Gempa Mag 8 SR 16 November 2016 09.00 WIB  Lok: 3,4 LS/95,7 BT Kedalaman 30 Km”. Prosedur evakuasi selanjutnya pun segera dilakukan oleh bagian HSSE dengan membawa para pekerja ke tempat evakuasi akhir (TEA) yang berada di Lapangan Bola Menasah Mon. Setelah para pekerja dikumpulkan di tempat evakuasi akhir, OH menyatakan keadaan telah aman dan menenangkan para pekerja.

 

Kejadian tersebut merupakan rangkaian simulasi yang dilakukan oleh TBBM Krueng Raya dalam menghadapi dan mengantisipasi bila terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. “Simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) ini kami laksanakan bekerja sama dengan BPBD Aceh sehingga ke depannya bila sewaktu-waktu terjadi bencana kami dapat mengantisipasi dengan lebih baik,” ujar Arjuna. Ia menambahkan, TBBM Krueng Raya berjarak 800 meter dari bibir pantai sehingga bila terjadi gempa bumi dan tsunami, operasional TBBM Krueng Raya bisa dipastikan dapat terganggu sehingga upaya antisipasi bencana harus dilakukan.•MOR I

Share this post