Simulasi Keadaan Darurat di Depot LPG Pulau Layang  

PALEMBANG – Kepulan asap membumbung tinggi di daerah Plaju Palembang akibat terbakarnya Tangki Timbun Horizontal di Depot LPG Pulau Layang milik PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Sumbagsel. 
 
Berdasarkan laporan dari Depot LPG Pulau Layang, kobaran api mulai terlihat pada pukul 09.05 WIB, dan api sudah padam pada pukul 09.49 WIB. Pemadaman ini dilakukan oleh tim pemadam dari Depot LPG Pulau Layang. Saat ini penyebab kebakaran saat ini masih dalam investigasi oleh pihak Kepolisian.
 
Untuk jumlah korbanpun sudah berhasil diidentifikasi oleh tim di lapangan sebanyak tiga orang, dan semuanya sudah dievakuasi dari lokasi dan diarahkan menuju rumah sakit terdekat.
 
Pjs. Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Taufikurachman membenarkan terjadinya kebakaran ini dan mengatakan jika kebakaran yang terjadi ini merupakan bagian dari simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) untuk menilai kesiapan personil, sistem, sarana, dan fasilitas yang dimiliki jika menghadapi keadaan darurat yang sebenarnya.
 
“Keadaan darurat seperti ini tidak dapat diprediksi, sehingga simulasi seperti ini berfungsi untuk melihat kesiapan kami dalam menanggulanginya. Karenanya simulasi ini kami kemas senyata mungkin dan yang terlibat harus melakukan perannya semaksimal mungkin,” kata Taufik.
 
Simulasi OKD Kebakaran di Depot LPG Pulau Layang  termasuk dalam OKD Level 0 (nol) atau keadaan darurat yang dapat ditanggulangi oleh tim di lokasi, dalam hal ini Depot LPG Pulau Layang. Operation Head Depot LPG Pulau Layang sekaligus Emergency Response Commander, Rian membenarkan bahwa kebakaran yang terjadi di Depot LPG Pulau Layang ini adalah bagian dari simulasi yang minimal dilkukan satu (1) kali selama satu tahun.
 
“Situasi simulasi mungkin hanya berupa kebakaran dan jatuhnya korban, namun dalam penanganannya tidak terbatas hanya memadamkan api dan menyelamatkan korban. Kami harus tetap menjaga stok dan distribusi energi khususnya di Palembang dan Sumbagsel tetap aman. Kemungkinan terjadinya kejadian seperti ini cukup tinggi bagi perusahaan energi. Karenanya kesiapan seluruh personil dalam menghadapinya pun menjadi penting,” ujar Rian.
 
Rian berharap simulasi tanggap darurat yang dilakukan setiap tahunnya di Depot LPG Pulau Layang ini dapat meningkatkan kesiapan seluruh perangkat yang bertanggung jawab serta fasilitasnya saat menghadapi keadaan darurat.
 
“Seluruh proses simulasi akan dievaluasi, sehingga dapat kami identifikasi apakah prosedur tanggap darurat di Depot LPG Pulau Layang ini sudah berjalan dengan semestinya dan akan siap jika kejadian yang sebenarny terjadi,” tutup Rian.•MOR II

Share this post