Pjs. Region Manager Communication & CSR Pertamina Sumbagsel Taufikurachman menjelaskan, kebakaran yang terjadi di TBBM Kertapati merupakan bagian dari simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) untuk menilai kesiapan personil, sistem, sarana, dan fasilitas yang dimiliki jika menghadapi keadaan sebenarnya.
“Keadaan darurat seperti ini tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, kami mengadakan simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) yang dikemas senyata mungkin sehingga yang terlibat dapat berperan semaksimal mungkin,” kata Taufik.
Simulasi OKD Kebakaran di TBBM Kertapati ini termasuk dalam OKD Level 1 yang membutuhkan bantuan dari lokasi operasi dan unit Pertamina lain di satu region yang sama. Dalam simulasi ini, TBBM Kertapati meminta bantuan kepada Refinery Unit III Plaju, Depot LPG Pulau Layang, dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang di bawah koordinasi MOR II Sumbagsel.
Pjs. General Manager MOR II Sumbagsel sekaligus Emergency Response Commander, Hendrix Eko Wibowo berharap simulasi tanggap darurat yang diadakan pada (5/9/2018) ini dapat meningkatkan kesiapan seluruh perangkat yang bertanggung jawab serta fasilitasnya saat menghadapi keadaan darurat.
“Kita tak ingin terjadi musibah seperti simulasi ini. Namun, kami harus mengantisipasi kemungkinan terburuk karena perusahaan migas memang berisiko tinggi,” ujarnya.
Menurut Hendrix, seluruh proses simulasi akan dievaluasi, sehingga dapat diidentifikasi apakah prosedur tanggap darurat sudah berjalan dengan semestinya dan siap menghadapi kejadian-kejadian serupa di seluruh wilayah operasi MOR II Sumbagsel.*Communication & CSR Region Sumbagsel