Simulasi Penanggulangan Kondisi Darurat di TBBM Tuban dan Surabaya Group

Simulasi Penanggulangan Kondisi Darurat di TBBM Tuban dan Surabaya Group

6-MOR5 Latihan DaruratSURABAYA – Meski terjadi kebakaran di TBBM Tuban dan unjuk rasa di TBBM Surabaya Group, Pertamina menjamin penyaluran BBM tetap terkendali dengan melakukan pengalihan ke empat TBBM lainnya di Jawa Timur.  Pada kondisi seperti ini, GM Marketing Operation Region  (MOR) V Ageng Giriyono langsung mengambil alih komando penanggulangan kondisi darurat dan penyaluran BBM melalui jalur alternatif.

 

“Penyaluran BBM merupakan prioritas kami agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM untuk kegiatan sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, kami tetap berupaya melakukan pemadaman  kebakaran di tanki BBM di TBBM Tuban,” ujarnya di hadapan wa

tawan.

 

Keterangan pers tersebut diadakan setelah terjadi flash di area bundwall tanki No. 7 yang berisi Premium di Terminal BBM pada Rabu (23/3) sekitar pukul 08.45 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun ada satu orang patah tulang dan satu orang luka bakar.  Semua korban sudah mendapat penanganan medis.

 

Sementara pada waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi aksi mogok AMT (Awak Mobil Tangki) di Terminal BBM Surabaya Group yang sempat membuat sejumlah mobil tangki tidak dapat beroperasi. Namun hal ini sudah tertangani dengan bantuan sekitar 30 personil TNI AD yang mengendarai mobil tangki agar dapat tetap beroperasi.

 

Aksi mogok AMT di TBBM Surabaya Group berakhir pukul 09.30 dan kebakaran di TBBM Tuban berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.17. Selanjutnya kegiatan operasional di kedua TBBM tersebut kembali berjalan normal.

 

Dari pantauan lapangan, tidak ada kekosongan BBM yang terjadi di SPBU dan penjualan di SPBU pun berjalan normal seperti biasa.

 

Kejadian di atas merupakan skenario Simulasi Keadaan Darurat yang dilakukan Pertamina MOR V. Simulasi ini meru­pakan latihan untuk meng­antisipasi berbagai kondisi darurat terutama di wilayah operasional. Simulasi melibatkan dua TBBM besar di wilayah MOR V, yaitu TBBM Tuban dan TBBM Surabaya Group pada waktu yang hampir bersamaan. Puluhan personil dari berbagai divisi, mulai dari HSSE (Health,  Safety, Security & Environment), Komunikasi, Retail Fuel Marketing, Supply & Distribution, dan sebagainya, ikut serta dalam kegiatan tersebut.

 

Melalui latihan ini, Pertamina memastikan kesiapan personil dan sarfas di wilayah operasionalnya ketika menghadapi kondisi darurat yang sesungguhnya.

 

“Hal ini penting karena Pertamina mengelola objek vital nasional terutama BBM dan LPG. Sehingga apabila terjadi keadaan darurat, maka kami harus bisa menanganinya dalam waktu yang cepat dan dengan cara yang tepat agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” ujar Ageng.•MOR V

Share this post