JAKARTA- Memperingati Hari Kartini, PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan talkshow dengan tema Sinergi Kartini Pertamina di Lantai M, Kantor Pusat Pertamina, Senin (30/4/2018). Kegiatan ini diadakan secara rutin setiap tahun sebagai apresiasi pada pekerja perempuan Pertamina yang mampu memegang multi peran sebagai pekerja, istri, ibu, dan tokoh masyarakat atau komunitas yang diikuti.
Direktur Perencanaan dan Investasi Gigih Prakoso mengungkapkan, saat ini perempuan Indonesia berdiri sejajar dengan kaum lelaki. Banyak tokoh perempuan yang memegang peran penting dan memberi inspirasi. Fenomena perempuan multitasking memiliki kesempatan dalam mengembangkan passion-nya.
"Saya mengucapkan semangat hari Kartini pada pekerja perempuan Pertamina. Mari kita jaga semangat dan kerja keras Kartini, dimana cita dan asa yang tinggi dapat dicapai dengan kerja keras. Kepada pekerja laki-laki Pertamina, kita tidak bisa menampikkan peran seorang istri yang mendukung dan mempengaruhi kinerja kita dari rumag. Mudah-mudahan para pekerja dapat menciptakan sinergi dan kolaborasi dari hulu dan hilir," ujar Gigih.
Acara diisi dengan talkshow yang menampilkan beberapa narasumber, yaitu Siti Nurlaila salah satu Local Hero Pertamina, Designer Jenahara Nasution, dan Penyanyi Ariyo Wahab. Acara dimoderatori oleh Jemmy Darusman.
Siti Nurlaila merupakan seorang perawat sekaligus pengawas penyakit Tubercolosis Paru di Kabupaten Sorong yang terjun langsung ke lapangan. "Semangat Kartini di era ini dapat diterapkan dimana saja. Saya selaku perawat di wilayah Kabupaten Sorong memiliki prinsip bahwa perjuangan turun ke lapangan tidak hanya laki-laki yang bisa turun, perempuan juga asalkan ada kemauan," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jenahara. Seorang Kartini masa kini harus mampu me-manage waktu. "Manajemen waktu sangat penting mengingat multi peran yang dimilikinya. Selain itu, perempuan juga harus mampu menjaga diri, dengan menjaga pola makan dan olah raga. Cara itu bisa mengusir bad mood dan membuat aku happy," ujar Jenahara.
Sementara itu, Ariyo Wahab sebagai satu-satunya narasumber laki-laki menceritakan pengalamannya memiliki istri yang multi peran. "Mengizinkan istri memiliki bisnis kuliner sendiri merupakan salah satu apresiasi saya terhadap istri yang punya bakat memasak dan keinginan untuk mencoba. Sebagai suami dan ayah juga sudah seharusnya bisa saling membantu, seperti mengurus anak," ujarnya. Menurut Ariyo, ayah yang mau terjun mengurus anak itu artinya laki-laki tersebut tidak ketinggalan zaman.
"Menjadi Kartini di era saat ini ialah menjadi seorang perempuan yang mampu dan amanah melaksanakan multi peran yang dimiliki serta dapat bersinergi dengan lingkungan dimana ia berada," pungkasnya.
Acara juga diisi dengan pengumuman lomba foto Kartini, lomba fashion show peserta yang memakai kebaya atau kain songket, serta penampilan seni seperti drama dan puisi oleh pekerja perempuan dari berbagai fungsi.*INDAH/Ft. TRISNO